Tari Rejang Mayasih dan Baris Abra Sinuhun dalam Aci Tabu Rah Pengangon sebagai Ritus Kesuburan

Arindyasari, Putu Ayu (2025) Tari Rejang Mayasih dan Baris Abra Sinuhun dalam Aci Tabu Rah Pengangon sebagai Ritus Kesuburan. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Putu Ayu A_2025_PENUTUP.pdf

Download (147kB)
[img] Text
Putu Ayu Arindyasari_2025_FORM-PERNYATAAN-PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf

Download (266kB)
[img] Text
Putu Ayu Arindyasari_2025_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Putu Ayu A_2025_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
Putu Ayu Arindyasari_2025_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai peran Tari Rejang Mayasih dan Baris Abra Sinuhun dalam Aci Tabuh Rah Pengangon sebagai ritus kesuburan di Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali. Fokus utama penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana TRM dan BAS berperan sebagai bagian integral dari sistem kepercayaan dan spiritualitas masyarakat Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali. Pada Aci Tabuh Rah Pengangon, TRM dan BAS menjadi media simbolik yang menjembatani hubungan antara manusia dengan alam, sesama manusia, dan spiritual/Tuhan (Tri Hita Karana), khususnya dalam memohon kesuburan kepada Dewa Siwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan multi-disiplin dan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi parsitipatif, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data mengacu pada model Miles Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data disajikan secara deskriptif analitis dengan memadukan teori liminalitas Victor Turner dan tiga dimensi arti simbol Victor Turner. Teori liminalitas Victor Turner digunakan untuk membaca tahapan-tahapan dalam ritual yaitu, tahap pemisah (separasi), tahap liminal, dan tahap pengintegrasian kembali (reaggregation). Sementara itu, tiga dimensi arti simbol diguankan untuk menafsir simbol-simbol yang ada dalam struktur pertunjukan dan struktur ritus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TRM dan BAS memuat representasi filosofis dualitas purusa-pradana, serta berfungsi sebagai sarana transformatif yang menempatkan unsur-unsur ritual dalam ruang liminal antara profan dan sakral. Dengan demikian TRM dan BAS dalam konteks Aci Tabuh Rah Pengangon tidak hanya memperkaya struktur ritus, tetapi juga memperkuat identitas spiritual dan budaya masyarakat Desa Adat Kapal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Arindyasari, Putu Ayu2111979011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorDana, I Wayannidn0008035603
ContributorWinahyuningsih, M. Heninidn0022036404
Department: KODEPRODI91231#
Uncontrolled Keywords: Aci Tabuh Rah Pengangon, TRM dan BAS, Ritus Kesuburan
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: Putu Ayu Arindyasari
Date Deposited: 25 Jun 2025 01:06
Last Modified: 25 Jun 2025 01:06
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/20781

Actions (login required)

View Item View Item