Setyo Budi, 113 0083 512 (2017) Enam Motif Batik Klasik Dan Satu Lurik Dalam Sistem Nilai Ritual Mitoni Masyarakat Surakarta. Doctoral thesis, Pascasarjana ISI Yogyakarta.
|
Text
1 Cover RINGKASAN.pdf Download (640kB) | Preview |
|
Text
2 RINGKASAN 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Awalnya, batik adalah karya seni yang diciptakan untuk pakaian Aristokrat dan untuk digunakan dalam ritual tradisional Jawa. Filosofis Makna dan nilai batik tidak bisa dipahami tanpa melihat ke belakang Konsep ruang dan waktu saat pertama kali diciptakan, yaitu untuk tradisional Ritual. Mitoni adalah ritual tradisional yang terus berlangsung hingga sekarang, Terutama di masyarakat Surakarta, dan konsisten dalam penggunaan batik Bahannya, khusus menggunakan enam potong kain batik klasik dengan batik Surakarta Motif dan satu lurik sebagai bahan utamanya. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki dan menjelaskan batik di dalam Sistem nilai ritual dengan latar belakang sosio-kultural bersifat eksploratif Penelitian Kualitatif, didukung oleh Perspektif Etnografi,Teori Pendekatan Iconographic, dan Hermeneutika. Upacara Mitoni adalah perayaan komunal yang merupakan bagian dari rutinitas berulang Siklus hidup masyarakat Jawa dan diadakan untuk wanita di urutan ketujuh Bulan kehamilan Tahapan yang membentuk prosesi ritual meliputi: Mengatur waktu dan tempat untuk ritual, Tulak-balak, Sêsajèn, Sungkêman, Siraman, Brojolan, Nyampingan, dan Jangkêpan. Ini adalah ritual yang melibatkan Banyak simbol berdasarkan nomor tujuh
Item Type: | Thesis (Doctoral) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | ISI Yogyakarta | ||||
Subjects: | Kriya > Kriya Tekstil Penciptaan dan pengkajian seni |
||||
Divisions: | Pascasarjana > S3 Penciptaan dan Pengkajian seni | ||||
Depositing User: | IH Nurcahyadi Nurcahyadi | ||||
Date Deposited: | 07 Aug 2017 01:45 | ||||
Last Modified: | 07 Aug 2017 01:45 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2104 |
Actions (login required)
View Item |