Rahmaditya Bagaskara, Diky (2025) Proses Kreatif Tari Jaranan Sentherewe Karya Anggit Nazula Di Sanggar Kenya Mayangkara Kaliwanglu Harjobinangun Pakem Sleman. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Diky Rahmaditya Bagaskara_2025_FULL TEKS.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Diky Rahmaditya Bagaskara_2025_BAB 1.pdf Download (292kB) |
![]() |
Text
Diky FORM-PERNYATAAN-PERSETUJUAN-PUBLIKASI-rev2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (165kB) | Request a copy |
![]() |
Text
Diky Rahmaditya Bagaskara_2025_PENUTUP.pdf Download (257kB) |
Abstract
Tari Jaranan Sentherewe Kenya Mayangkara merupakan tari jaranan kreasi yang diciptakan oleh Anggit Nazula yang dipentaskan pertama kali pada tahun 2019 bersama dengan grub jathilan Yogyakarta yang cukup terkenal yaitu Kudho Praneso. Tarian ini terinspirasi dari tari jaranan Sentherewe yang berkembang di Jawa Timur khususnya di daerah Tulungagung yaitu grub Kudha Manggala dan Kendali Putro. Bentuk koreografi dari tarian ini adalah bentuk koreografi kelompok, tarian ini berpijak dengan tari gerak serta penyajian Jaranan Sentherewe klasik Tulungagung dengan sentuhan kreasi Jathilan yang ada di Yogyakarta. Teori yang digunakan untuk membantu membedah permasalahan yang diangkat oleh peneliti adalah teori 3N dari Ki Hajar Dewantara. Tahapan 3N ini meliputi aspek Niteni, Nirokke, Nambahi. Niteni membahas mengenai bagaimana Anggit Nazula melakukan proses kreatif yaitu melihat sumber gerak yang menjadi ide dalam membuat karya, Nirokke yaitu bagaimana Anggit Nazula melakukan proses imitasi dari banyak hal yang berkaitan dengan pijakan tari Jaranan Sentherewe Kreasi yang dikembangkan dengan budaya Jathilan Yogyakarta, kemudian proses Nambahi yaitu membicarakan mengenai bagaimana Anggit Nazula memberikan tambahan beberapa aspek pengembangan hasil proses kreatif yang bisa dikembangkan dan ditambah dengan banyak aspek pendukung tarian yang diciptakan. Tari jaranan Sentherewe Kenya Mayangkara merupakan hasil dari proses kreatif panjang yang dilakukan Anggit Nazula. Tarian ini menjadi bukti bahwasannya sebuah kebudayaan yang baru bisa diterima di masyarakat serta menjadi hal yang dinantikan oleh masyarakat penonton. Hadirnya tarian ini berdampak positif untuk pengembangan aspek budaya, ekonomi serta perkembangan budaya khususnya kesenian bergenre kuda lumping yang ada di Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#TARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Proses Kreatif, Jaranan Sentherewe Kenya Mayangkara, Teori 3N Ki Hajar Dewantara | |||||||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Diky Rahmaditya Bagaskara | |||||||||
Date Deposited: | 26 Jun 2025 06:37 | |||||||||
Last Modified: | 26 Jun 2025 06:37 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21137 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |