Sumarwahyudi, Sumarwahyudi (2006) Membaca karya-karya Anusapati bersama Roland Barthes : analisis wacana dengan pendekatan semiotika. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (10MB) |
![]() |
Text
Bab V.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (58MB) | Request a copy |
Abstract
Anusapati adalah pematung yang dikenal luas mempunyai sikap dan kecenderungan kuat selalu memusatkan perhatian pada material kayu dan sangat menghargai seluruh potensi alamiah material tersebut. Sumber gagasannya adalah artefak dari lingkungan budaya masyarakat pedesaan, yang kebanyakan berbentuk sederhana. Seperti halnya artefak tersebut karyakarya Anusapati juga dibuat dengan teknik sederhana. Bentuk-bentuk peralatan tradisional seperti lesung, perahu, kentongan, alat perikanan ataupun alat-alat pertanian menjadi idiom yang sering dipinjam untuk diberi makna baru, untuk mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan yang ada dan dialami oleh masyarakat sekarang ini. Dedikasi dan konsistensinya terhadap pemikiran itu menjadikannya sebagai seniman yang dianggap penting, bahkan disebut-sebut sebagai pelopor dalam kecenderungan baru dalam seni patung kontemporer di Indonesia. Sejak tahun 1990, Anusapati meninggalkan seni patung modern dan masuk dalam kancah seni patung kontemporer sampai saat ini. Mengingat panjangnya waktu tersebut, dengan asumsi satu tahun Anusapati membuat dua karya, maka karya yang sudah dihasilkan lebih dari 30 buah, untuk keperluan penelitian ini hanya dipilih secara bebas sebanyak tujuh buah karya. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika konotatif Roland Barthes, untuk tnengetahui makna denotatif dan makna konotatif yang ada pada tiap karya Anusapati. Interpretasi sebagai perangkat analisis, ditekankan pada pengungkapan wacana atau amanat-amanat yang ada pada masing-masing karya tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, melalui karya Journey Anusapati mengungkapkan wacana terjadinya pergeseran nilai-nilai tradisi yang dimiliki oleh masyarakat di pedesaan oleh budaya modern. Wacana pada Journey 2 adalah perjuangan rakyat kecil untuk keluar dari kemiskinan. Sedang dalanm Journey 3, wacana yang terbaca adalah adanya kesadaran bahwa hidup ini penuh perjuangan dan tantangan. Tantangan tidak hanya berasal dari luar tetapi juga datang dalam diri manusia.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Seni patung kontemporer, interpretasi, makna konotatif | ||||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | isti IS suratmi | ||||||
Date Deposited: | 26 Aug 2025 07:10 | ||||||
Last Modified: | 26 Aug 2025 07:41 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21726 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |