Hanoraga

Teguh, Teguh (2002) Hanoraga. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Bab I.pdf Download (6MB)
	Text Bab V.pdf Download (812kB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (19MB) | Request a copy

Abstract

Dalam dunia karawitan selalu terjadi perubahan dan pembaharuan garap sesuai dengan perkembangan jamannya. Aturan-aturan tradisi adalah sesuatu yang harus dikembangkan. Waton, pakem atau konvensi-konvensi tidak lagi dipandang sebagai pedoman yang mengikat, melainkan dipandang sebagai bahan sumber inspirasi yang masih harus dikembangkan dan diolah sesuai dengan tuntutan ekspresinya. Komposisi Hanoraga adalah sebuah komposisi gending sifatnya eksperimen dengan mengembangkan gending tradisi yang telah ada sebelumnya. Gending-gending tradisi pada umumnya bermatra 4/4 dan 3/4 (bentuk Ladrang). Karya komposisi Hanoraga ini mengembangkan matra menjadi 6/4 ke dalam bentuk; (1) Ketawang gending ketuk 2 kerep; (2) Ladrang; (3) Ketawang; dan (4) Gangsaran dalam laras slendro patet sanga. Perubahall matra/ritme menjadi 6/4 mengakibatkan; (1) perubahan sense of rhythm (roso/maat); (2) perubahan aspek estetis (perubahan akses) dan; (3) perubahan dalam vokal. Semua hal tersebut menjadi sesuatu yang bam dan menarik untuk dikaji lebih jauh. Di sini pendekatan teori-teori karawitan yang konservatif harus dirubah, berarti harus mengubah persepsi. Inilah tujuan utama dari komposisi ini

Actions (login required)

View Item