Panglipur

Sukisno, Sukisno (2003) Panglipur. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Bab I.pdf Download (7MB)
	Text Bab VI.pdf Download (1MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (25MB) | Request a copy

Abstract

Panglipur adalah kolaborasi antara Karawitan Jawa dan Bali. Kolaborasi ini merupakan kombinasi teknik bermain gamelan, pola atau gending, nuansa, kalimat melodi, dan sebagainya. Menurut Kamus Bahasa Jawa Kuno yang disusun oleh Mardi Warsito, kata panglipur berarti "membahagiakan seseorang." Dalam pemakaman, khususnya di Jawa, terdapat makna atur panglipur dan sapaan yang berfungsi untuk membahagiakan keluarga almarhum. Sapaan tersebut disampaikan bukan dengan cara yang meriah, melainkan dengan kata-kata yang menenangkan dan mengungkapkan rasa simpati. Panglipur adalah sebuah komposisi yang dimaksudkan untuk membahagiakan dan menghibur orang-orang yang berduka, terutama mereka yang baru saja kehilangan suami, istri, anak, atau teman dalam bencana Bali terakhir. Diharapkan suara dan gema dari komposisi ini akan sampai kepada mereka. Sumber atau komposisinya adalah ledakan Bali terakhir dan karya-karya mendiang Ki Narto Sabdo yang menggunakan teknik-teknik memainkan Gamelan Bali, seperti lagu berjudul Iki Sapu Tanganku dan Tari Bali. Kedua sumber inilah yang juga menjadi titik awal penggarapan Panglipur. Metode penggarapannya adalah eksplorasi dan improvisasi. Kemudian keduanya digabungkan menjadi sebuah bentuk. Pola-pola yang digunakan dalam komposisi ini banyak terinspirasi oleh pola-pola yang terdapat pada lancaran, kelawang, ladrang, playon, palaran, dan pola-pola lainnya.

Actions (login required)

View Item