D. Suharto, D. Suharto (2006) Analisis struktural dan makna simbolis dancing shadows karya M. Miroto. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (7MB) |
![]() |
Text
Bab VII.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (45MB) | Request a copy |
Abstract
Bentuk garapan Dancing Shadows mengacu pada konsep garapan teater tari kontemporer dengan struktur dramatiknya bukan bersifal linier seperti garapan tradisi, tetapi bersifat abstrak yaitu "bercerita tetapi tidak bercerita". Konsep garapan ini mencerminkan suatu perpaduan bentuk antara seni tari tradisi dengan berbagai kemungkinan pengembangannya, baik garapan gerak tari, musik iringan, tata rias dan busana, setting panggung. Kualitas garapan koreografinya sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh tertentu yang secara khusus membentuk kualitas kepenarian dan kepenatatarian nya, seperti Bagong Kussudihardjo, Sardono W. Kusuma, KRT Sasmintadipura, Malou Airaudo, Pina Bausch, dan Peter Sellars. Struktur internal Dancing Shadows merupakaan suatu kesatuan unsur-unsur yang saling mengikat sebagai suatu sistem tanda, tema cerita, gerak tari, iringan, desain ruang, desain dramatik, komposisi kelompok, rias dan busana, properti, setting dan tata cahaya, yang kese luruhan sistem tanda tersebut mengandung makna simbolis tentang fenomena kesewenangan dan ketidakadilan terhadap Dewi Durga. Tanda-tanda dalam struktur internal itu harus ada referensi atau acuan untuk melihat makna simbolis di balik cerita Dancing Shadows dengan melihat struktur kultural orang Jawa. Sifat saling berlawanan itu tercermin dalam makna simbolis Dancing Shadows, seperti simbol perilaku Batara Guru, Batari Durga, dan Batara Kala, yang mencerminkan kecenderungan bersifat jahat atau tidak baik dengan mengumbar hawa nafsu, sementara Batara Wisnu yang meruwat Batari Durga mencerminkan sifat baik dan pemelihara dunia. Nafsu rendah (destruktif) berhadapan dengan budi luhur (konstruktif), yang pada akhirnya sifat baik akan berada pada pihak yang menang. Tema ruwatan dalam ga rapan Dancing Shadows diinterpretasikan oleh Penata tari sebagai suatu solusi untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan kondisi yang serba kacau di negara kita agar menjadi harmonis kembali yaitu dengan meruwat tokoh-tokoh yang dianggap telah melakukan perbuatan jahat atau mengumbar hawa nafsu. Tentu makna simbolis yang tercermin dalam alam filsafat kejawen ini akan memiliki makna kebaikan jika setiap orang Indonesia memiliki sikap untuk introspeksi diri terhadap perilakunya dengan berbuat kebaikan di atas negara Indonesia.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Teater Tari kontemporer, Koreogra{i, Makna Simbolis | ||||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | isti IS suratmi | ||||||
Date Deposited: | 28 Aug 2025 03:48 | ||||||
Last Modified: | 28 Aug 2025 03:48 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21873 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |