Topeng Sebagai Sumber Inspirasi dalam Penciptaan Karya Seni Keramik

Zuhdi, B. Muria (2003) Topeng Sebagai Sumber Inspirasi dalam Penciptaan Karya Seni Keramik. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Bab I.pdf Download (21MB)
	Text Bab IV.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (45MB) | Request a copy

Abstract

Topeng sebagai seni budaya warisan leluhur sangat menarik untuk dijadikan sumber inspirasi penciptaan karya-karya keramik-seni. Berawal dengan pemyataan ini, penulis bermaksud menciptakan karya-karya keramik yang berwujud topeng yang bernilai dekoratif, yaitu karya yang dibuat untuk kepentingan estetik murni yang tidak berhubungan sama sekali dengan kepentingan kegunaan (fungsi praktis). Keinginan untuk membuat karya-karya topeng keramik ini sejalan dengan pemikiran dan realitas yang berkembang menyangkut pergeseran fungsi keramik yang dahulunya dibuat hanya untuk kepentingan kegunaan praktis bergeser menjadi kerarnik-hias dan keramik ekspresi. Penciptaan topeng dengan medium tanah Iiat (keramik) adalah hal yang baru. Dalam kata lain topeng keramik belum banyak dibuat oleh pekriya atau perupa. Bagi penulis sendiri penciptaan topeng keramik merupakan hal yang sama sekali baru, karena sebelumnya penulis memang belum pemah mengerjakannya. Bertolak dari latar belakang dan ide yang dipaparkan di atas, penulis bertujuan untuk menciptakan karya keramik-seni dalam bentuk topeng keramik yang bernilai dekoratif dalam perwujudan yang unik, artistik, dan bercitra etnik. Manfaat yang dapat diambil dari penciptaan topeng keramik ini antara lain yakni: menjadi bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut penciptaan karya-karya yang mengambil inspirasi seni topeng masa lampau (topeng primitif dan tradisional-klasik), menjadi bagian dari perkembangan seni topeng Indonesia, dan memperkaya khasanah keramik-seni yang ada di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Metode yang digunakan dalam penciptaan ini ialah metode eksplorasi, eksperimen, dan pembentukan. Dalam kegiatan ekplorasi dilakukan penjelajahan atau penyelidikan untuk mendapatkan tema yang akan dijadikan dasar penciptaan. Adapun kegiatan eksperimentasi dimulai dengan pencarian bentuk, pengujian bahan, teknik, ornamentasi, serta penyelesaian akhir yaitu pemberian engobe dan atau glasir. Mengenai pembentukan, yakni perwujudan karya dilakukan melalui tahapan pembuatan model, membuat cetakan, mencetak, memberi omamen, selanjutnya diteruskan dengan penerapan engobe dan atau pembakaran biskuit, kemudian diakhiri dengan pembakaran glasir. Karya yang dihasilkan seluruhnya berjumlah 16 buah. Proses perwujudan setiap karya dikerjakan melalui pembuatan model dan pembuatan cetakan. Penciptaan karya ini menonjolkan reka-bentuk pada bagian jamang atau mahkotanya yang diberi omamen yang raya. Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak tuang untuk pembentukan global, sedangkan detailnya yaitu bagian mata, hi dung, mulut, dan omamennya dibuat kemudian. Motif omamen yang digunakan adalah motif geometrik dengan dominasi teknik penerapan pilin-tempel. Sedangkan teknik lainnya, yaitu teknik cap dan ukir (gores/torehlcukil) berfungsi tidak lebih sebagai pelengkap atau variasi guna menjangkau tampilan dekorasi yang maksimal dan optimal. Topeng keramik sebagian besar –tepatnya berjumlah 12 buah- ditampilkan dengan penyelesaian pemberian glasir transparan matt/dof. Sedangkan sisanya, yaitu sebanyak 4 buah ditampilkan dalam keadaan biskuit (natural). Penerapan glasir transparan dengan penambahan oksida logam menghasilkan tampilan karya yang variatif sesuai dengan pilihan macam wama yang digunakan. Sedangkan karya dalam wujud biskuit menghadirkan nilai artistik-intrinsik dan intimitas.

Actions (login required)

View Item