Yayan Hariansyah, NIM 0311 636 021 (2010) Realisme Sosialis Dalam Karya Seni Rupa Lembaga Kebudayaan Rayat (Lekra): Tinjauan Filsafat Seni. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I.pdf Download (15MB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Gambar seekor merpati putih yang sedang terbang dan diparuhnya terjepit sebatang bunga putih dan diikuti sebaris tulisan yang diset melengkung "seni kita untuk ......" Di bawah gambar merpati itu tergambar beberapa adegan tradisional. Pamflet besar yang terpampang di halaman depan Harian Rakyat pada selasa 20 Januari 1959 cukup istimewa. ini pamflet resmi kongres Lekra I. Lekra sebagai sebuah organisasi dibentuk untuk menjaga semangat pembebasan yang sudah dicetak biro. oleh revolusi Agustus 1945. Baik Mukodimah maupun mukodimah revisi sudah menjelaskan dengan gambling tugas revolusi yang mesti dipundaki Lekra itu. Lekra bukanlah organisasi yang merupakan sekumpulan seniman yang terlepas dari komunias dan kesenian rakyat. Ia hadir dan hidup besama kesenian-kesenian kcrakyatan itu. Karena itu, organisasi ini bersifat cair dan terbuka bagi massa. Organisasi Lekra tak mengenal adanya kepemimpinnn yang hirarkis dan kornando dari atas ke bawah atas kehidupuan kreativitas seniman. Jika pun ada hirarki, itu hanya memudahkan soal administrasi dan konsolidasi. Dikenal beberapa struktur kepengurusan dalarn tubuh Lekra yaitu Sekretaris pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, Ranting. Lembaga-lembaga kreatif Lekra bersifat otonom di mana para pimpinannya masuk dalam anggota Pimpinan Lekra Pusat. Ia dibentuk berdasarkan rekornenda si dari Kongres Lekra I Solo. Inilah enarn lembaga kreatif hasil bentukan Lekra: Lembaga Senirupa Indonesia (Lesrupa), Lembaga Film Indonesia (LFI), Lembaga Sastra Indonesia (Lestra), Lembaga Senidrama Indonesia (LSDI), Lembaga. Musik Indonesia (LMI), Lembaga Seni tari Indonesia. Keanggotaan Lekra termuat dalarn Allggaran Dasar Baru hasil Kongres Nasional I Solo. Di dalam Kongres ditetapkan, sebagaimana penjelasan anggota Pirnpinan Pusat Lekra S. Anantaguna dalam Sidang Pleno II di Jakarta, bahwa anggota Lekra diwajibkan menjadi anggota salah satu Lembaga kreatif dan aktif di dalarnnya. Lembaga-lernbaga kreatif yang dirnaksud mesti dipaharni sebagai lembaga yang didirikan dan masuk dalarn kesatuan Lekra sebagai keseluruhan . Garis kebudayaan Lekra untuk merespons, mengevaluas i, sekaligus rnernbubuhkan sikap tas perkembangan kebudayaan dan benturannya dengan kenyataan di lapangan sehari-hari, baik politik , sosial, maupun ekonomi, lewat konferensi dan pleno-pleno . Sektor Senirupa, Lekra hendak memperluas sanggar dan ruang-ruang parneran, konferen i dan symposium seniman, perbaikan pendidikan ideologis dan artistik , dan sebagainya. Lekra dalam hal ini mendesak agar pemerintah rnendirikan museum seni rupa dan mendirikan gedung-gedung, pameran di tiap-tiap daerah. Dalam hubungrumya dengan sosial, Lekra menyeru kepada pemerintah agar memperkeras sikap dengan gambar-gambar dan lukisan-lukisan cabul dalam bentuk atau kegunaan apapun seperti ilustrasi, poster, dekor, ornamen, tekstil, dan sebagainya. Untuk memasifikan kehadiran senirupa di ruang republik, Lekra mendorong pemerintah supaya gedung-gedung kementerian dan jawatan diisi dengan hasil-hasil senirupa yang mengandung perjuangan Rakyat. Metode 1-5-1 adalah memposisikan politik sebagai panglima sebagai asas dan basis dari lima kombinasi keija. Yaitu (meluas dan meninggi, tingi mutu idiologi dan tinggi mutu artistik atau 2 tinggi, tradisi baik dan kekinian revolusioner, kreativitas individual dan kearifan massa, realisme sosialis dan romantik revolusioner). Agar bisa menjalankan lima kombinasi itu diperlukan mei.ode turun kebawah atau turba. Karya-karya seni rupa Lekra tidak semuanya dapat di katagorikan sebagai karya Realisme sosialis, namun secara tematik dapat digolongkan sebagai karya Realisme sosial, dan Romantik revolusioner. Realisme sosialis dikenal pertama kali di Rusia sebagai pelopomya Maxim Gorki, Realisme sosialis masuk ke Indonesia bersama orang orang yang mendirikan Indische sosial Demokratische Vereeningging(ISDV) pada tahun1914. Semangat realisme sosialis ini juga di pakai pada kelompok Persagi (persatuan Ahli Gambar Indonesia) walaupun tidak secara tegas memproglamirkan sebagai Realisme sosialis, sama seperti Persagi, SIM (Seniman Indonesia Muda) juga sedikit banyak menggusung Semangat ini, pada prinsipnya Realisme sosialis bertumpu pada Filsafat Materialisme dialektika-dialektika histori. Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa semangat Filsafat materialisme dialektika-materialisme histori adalah filsafat yang mempengaruhi semangat kebudayaan Lekra dalam menjalankan realisme sosialis, 1-5-1. Bahkan lebih jauh lagi proses dialektika antara seni kolonial dengan seni pasca-kolonial menghasilkan tesis barn yaitu Seni rupa modem Indonesia,yang di motori oleh pemikiran filsafat ini. Melihat pada proses kajian masalah hingga kesimpulan yang diambil dari pembahasan masalah dalam penelitian ini maka penulis masih rnengalarni beberapa permasalahan. Diantaranya: sulit rnendapatkan Foto karya Lekra dari Tahun 1951 hingga 1965. Masih adanya Stikrna bahwa Lekra adalab. Lernbaga kebudayaan PKI yang menyebabkan sulitnya mendapatkan data-data yang berhubungan dengan tema tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | M. Agus Burhan, Wardoyo Sugianto | ||||
Uncontrolled Keywords: | seni rupa, lukis, Realisme, Sosialis, Lembaga Kebudayaan Rayat, Lekra, Filsafat Seni | ||||
Subjects: | Seni Murni > Seni Lukis | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Seni Murni > Seni Lukis | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 27 Sep 2017 08:43 | ||||
Last Modified: | 27 Sep 2017 08:43 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2324 |
Actions (login required)
View Item |