Kristiyan Vebriana, 1311458011 (2017) Bentuk Penyajian Jathilan Sekar Kencono di Dusun Jitengan Balecatur Gamping Sleman. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I.pdf Download (7MB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
||
Other (DOKUMENTASI)
DOKUMENTASI.rar Restricted to Repository staff only Download (1GB) | Request a copy |
||
|
Text
JURNAL.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Kesenian rakyat jathilan merupakan sebuah kesenian yang tumbuh di kalangan masyarakat pedesaan. Kesenian yang memiliki ciri khas dalam pementasannya menggunakan properti kuda kepang yang terbuat dari anyaman bambu. Juga pada klimaks dari kesenian ini bahwa penari yang terlibat akan mengalami kerasukan (intrance) roh halus. Kelompok kesenian rakyat jathilan tersebar luas di Kabupaten Sleman, baik kesenian rakyat jathilan pongjir maupun kreasi baru, yang masing-masing kelompok memiliki ciri khas. Salah satu kelompok kesenian rakyat jathilan yang beraliran kreasi baru adalah jathilan kreasi baru Sekar Kencono di dusun Jitengan. Kelompok kesenian ini memiliki aliran kreasi baru dalam bentuk penyajiannya, bentuk kreasi baru disesuaikan dengan perkembangan zaman. Beberapa gerak yang disajikan bersumber dari tari klasik gaya Yogyakarta juga terdapat penambahan gerak tari khas Bali dan Sunda sebagai pelengkap dan daya tarik. Kelompok kesenian ini berdiri pada bulan Juli 2012, didirikan oleh warga dusun Jitengan serta dalam pengorganisasian pun dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Di dalam memahami permasalahan bentuk penyajian, pada hakekatnya akan menunjuk pada pemahaman tentang “bentuk” dan “gaya” sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan utuh. Bentuk dalam konsep koreografis diartikan sebagai hasil dari berbagai elemen pendukung yang merupakan prinsip dasar dalam struktur internal dalam tari. Sedangkan “gaya” yakni suatu corak atau warna yang memberi ciri pada bentuk tari yang berkaitan langsung dengan masalah iringan, tata rias busana, ritme dan irama gerak, desain ruang, dominasi gerak. Maka dalam membedah tarian ini pun menggunakan pendekatan analisis koreografi dan antropologi. Bentuk gerak tari pada kelompok kesenian ini memiliki ciri yang dinamis dan kuat, terdapat penambahan yang menonjol dalam segi iringan yang sangat berpengaruh pada tarian. Kedua elemen tersebut diolah menjadi suatu kesatuan utuh bentuk tari yang berpola kreasi baru pada sebuah kesenian rakyat jathilan. Kata kunci: Kesenian rakyat , Jathilan, Bentuk Penyajian
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Sumaryono; Sarjiwo | ||||
Uncontrolled Keywords: | Kesenian rakyat , Jathilan, Bentuk Penyajian | ||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | ||||
Depositing User: | samiyati SM samiyati | ||||
Date Deposited: | 16 Oct 2017 03:01 | ||||
Last Modified: | 16 Oct 2017 03:01 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2485 |
Actions (login required)
View Item |