Dian Pamungkas, NIM. 0410070016 (2010) Apologia Kunthi dalam Sajian Pakeliran Wayang Kulit Purwa Tradisi Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I.pdf Download (10MB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (23MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Lakon Apologia Kunthi adalah sebuah cerita yang memiliki pesan-pesan ajaran moral bagi kehidupan manusia. Inti cerita dalam lakon ini melambangkan sosok yang memiliki prinsip kejujuran. Suatu sikap yang mulia ketika seseorang dengan penuh kesadaran sanggup untuk berintrospeksi diri, menyesali dan akhirnya sanggup mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Cerita masa lalu Kunthi yang terdapat dalam sajian wayang kulit purwa ini, apabila di aplikasikan dalam kehidupan sekarang banyak sekali fenomena fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satu contoh yang dapat diambil adalah maraknya pergaulan bebas sehingga banyak sekali teijadi kehamilan sehingga pernikahan di usia muda kini makin banyak. Terlebih lagi sering kita dengar banyaknya praktek-praktek aborsi yang dilakukan para remaja diluar pernikahan, bayi yang dibuang dan diterlantarkan begitu saja hanya karena malu dan enggan bertanggungjawab atas perbuatan mereka. Karakter tokoh Kunthi dalam sajian pakeliran wayang kulit purwa ini mendapatkan sorotan terbesar sebagai tokoh yang dapat menjadi cermin dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari. Kunthi mempunyai kisah masa lalu yang tidak baik untuk dijadikan contoh dalam bersikap khususnya untuk kaum wanita. Tindakan Kunthi ketika memiliki upaya untuk menggugurkan anak kandungnya, dan mengambil keputusan untuk membuang anaknya sendiri merupakan tindakan yang tidak tepat. Apapun alasannya, sebagai makluk hidup yang mernilki moral dan etika, tindakan seperti itu merupakan suatu tindakan yang sangat tidak terpuji. Kita menyadari, tidak ada manusia yang tidak pemah melakukan kesalahan. Semua manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan. Salah satu hal yang tepat untuk kita lakukan adalah bagaimana cara kita mengawali Wltuk menyadari suatu kesalahan pada diri pribadi , sehingga kita dapat berintrospeksi diri pada kesalahan itu. Dari kesalahan yang kita lakukan kemudian kita menyadari, kita sesali, sanggup mengakui, dan meminta maaf Prinsip kejujuran dalam bersikap dituangkan melalui tokoh Kunthi sebagai salah satu suri tauladan baik dalam dunia pewayangan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berpijak dari lakon Ontran-ontran Mandura sebagai sumber acuan dalam karya ini, penyaji menekankan aksistensi tokoh Kunthi yang memiliki porsi besar dalam rangka menyampaikan pesan moral kepada masyarakat. Sehingga dalam penggarapanya ditekankan pada rasa penyesalan dan pengakuan kesalahan seorang tokoh yang memiliki masa lalu dimana sebuah kesalahan masa lalu itu berimbas menjadi beban mental dalam kehidupan tokoh.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Kasidi Hadiprayitna, Ign. Krisna Nuryanta Putra | ||||
Uncontrolled Keywords: | Wayang, Kunthi, Pakeliran Wayang Kulit Purwa, gaya Yogyakarta | ||||
Subjects: | Pedalangan | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 17 Oct 2017 01:40 | ||||
Last Modified: | 17 Oct 2017 01:40 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2500 |
Actions (login required)
View Item |