Sulis Priyanto, NIM. 0410067016 (2011) Salya. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I.pdf Download (9MB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (21MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Lakon Salya merupakan sebuah kisah yang inti ceritanya menggambarkan perjalanan hidup tokoh Salya yang diawali ketika masa remaja hingga akhir hayatnya dengan mengkaitkan hubungan sebab akibat perbuatan Satya yang terdapat dalam ungkapan Jawa ngunduh wohing pakarti (memetik buah segala perbuatan). Ungkapan tersebut menyampaikan pesan- pesan ajaran kepada manusia yaitu perbuatan apapun yang dilakukan pasti akan menimbulkan efek samping atau gejala, apabila perbuatanya baik maka akan menuai kebaikan sebaliknya apabila berbuat buruk maka akan menuai keburukan pula. Pada kehidupan yang nyata banyak dijumpai contoh- contoh perbuatan negatif manusia yang menimbulkan dampak- dampak negatif pula misalnya: penggundulan hutan secara besar- besaran maka pada akhimya akan menimbulkan benca.t1a yang berupa banjir, tanah longsor dan sebagainya. Satya dalam penyajian ini merupakan penggambaran seorang yang mengalami sukerta (dalam pengaruh kala) yang akhimya melakukan tindakan- tindakan yang mengacaukan keselarasan dan membawa bencana bagi lingkunganya. Ceroboh, kurang memperhitungkan segala tindakan merupakan unsur yang akan membawa seseorang kepada keterpurukan. Terlebih apabila yang melakukan hal- hal tersebut adalah seorang pemimpin seperti Satya tentu saja akan sangat merugikan bagi Negara dan masyarakat yang dipimpinya. Satya sebagai raja dengan latar belakang seorang kesatriya yang lahir di kalangan bangsawan dan cerdik cendekia semestinya dapat mengontrol segala perbuatan yang dilakukanya yang akhirnya bisa mendatangkan kebaikan dirinya dan lingkunganya. Berhati- hati dalam segala tindakan haruslah menjadi sebuah kebiasaan yang sepantasnya dilakukan.akan tetapi Salya tidak cepat mempelajari tentang itu semua melainkan ia membiarkan dirinya larut dalam waktu dan segala kecerobohanya yang pada akhirnya dia baru menyadari di saat- saat yang sudah terlambat yaitu ketika ajal mulai menjemputnya. Intisari dari pada pakeliran yang telah dipaparkan di atas sesuai dengan keadaan kehidupan nyata baik dalam ajaran ataupun kehidupa.11. sosial masyarakat Banyak para pemimpin yang ceroboh melakukan tindakan dan pada akhimya harus mengakhiri j abatan atau kehidupan dengan cara- cara yang tidak terhormat. Pada akhirnya harapan dengan adanya perancangan dalam bentuk pertunjukan wayang kulit ini dapat menjadi sebuah pertunjukan yang menarik . Perancang menyadari masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyajianya . Oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk menjadikan tulisan ini lebih sempurna.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Djoko Suseno, B. Djoko Suseno | ||||
Uncontrolled Keywords: | Pakeliran Ringkas, Wayang Kulit Purwa | ||||
Subjects: | Pedalangan | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 17 Oct 2017 08:01 | ||||
Last Modified: | 17 Oct 2017 08:01 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2527 |
Actions (login required)
View Item |