Penyutradaraan Naskah Drama Ari-Ari Atawa Interogasi 2 Karya Arifin C. Noer

Kurniawan Hasna Jaya, NIM. 0410454014 (2011) Penyutradaraan Naskah Drama Ari-Ari Atawa Interogasi 2 Karya Arifin C. Noer. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Preview	Text BAB I.pdf Download (9MB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB) | Request a copy
Preview	Text BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (31MB) | Request a copy

Abstract

Tulisan atau skripsi ini merupakan laporan tertuli s atas karya Tugas Akhir penyutradaraan naskah lakon Ari-ari atwa Interogasi 2 karya Arifin C. Noer, yang diselenggarakan di Auditorium Jurusan Teater, Fakultas Seni Pertunjuk an, lnstitut Seni Indonesia, Jl. Parangtritis K.M 6,5 Sewon, Bantu!, pada 24 juni 2011, pukul 19.30 WIB-selesai . Proses ini dimulai dari mengana lisis naskah lakon untuk mengetahui biografi penulis lakon, yaitu Arifin G. Noer. Selanjutnya penulis menganalisis tema dari naskah lakon ini, yaitu tema besar yang dapat ditangkap dari naskah drama Ari-ari At awa Jnteroga si 2 adalah pencarian jati diri seseorang, karena dalam jiwa manu sia terdapat sisi baik dan buruk. Proses penyutr adaraan menggunakan dua teori, yaitu Putu Wijaya, yang mengemukakan bahwa dalam proses teater itu adalah kerja kolekti f. Kesadaran akan kerja kolekti f itu merupakan alat mempersatukan. Teater tid ak berart i tidak memperhatikan adanya kemungkin an satu orang yang bertindak memberikan arah . Seorang pemimpin , sebuah sentral. Seorang manusia sebagai surnber yang lain. Ini disebut Teater Sutradara, serta teori Suyatna Anirun yang m cngandaikan naskah Iakon di tangan sutradara bagaik an sebuah partitur rnusik di tangan derigen. Sutradara harus menyukai dan harus dapat mencermati nask ah yang akan digarapnya hingga memu ngki nkan pengembangannya sebagai sumber krea ti vitas. Metode yang digunakan sutradara dalam menyutradaraiadalah dengan mengam bil posisi sebagai perni mpin tunggal dalam hal organisasi; menentu kan konsep dan memberlakukan pendukung pementasan secara akomodatif terhadapseluruh elemen artistik. Perihal gaya pemanggungan , naskah ini gaya teater reali sme, gaya teaterikal dan juga gaya surrealisme (khayalan). Pelatihan terhadap pemeran terdiri dari reading statis, reading bergerak, pengahafalan naskah lakon, eksplorasi vokal, eksplorasi blocking dan moving, pelatihan secara cut to cut dan pemantapan secara run through . Konsep tata pentas yang digunakan adalah tata pentas yang akomod atif. Tata cahaya digunakan untuk pendukung dramatik dan suasana pementasan serta penanda tempat kejadian. Kostum rnengambil dari kostum sehari-hari tokoh dalarn naskah. Tata rias menggunakan gaya rias realis. Musik yang digunakan dalam pementasan ini adalah musik yang diciptakan dengan olahan perangkat komputer.

Actions (login required)

View Item