Raden Mas Aditya Andriyanto, NIM.0920309411 (2011) Ngorte. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I.pdf Download (23MB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (23MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (91MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan perjalanan dan perkembangannya, tidak ada tradisi musik yang murni tanpa pengaruh budaya lain, kebudayaan yang jamak itu terjalin erat dan saling mempengaruhi. Perubahan musik itu bisa muncul dari dalam, akan tetapi perubahan yang lebih dinamis terjadi karena pertemuannya dengan kebudayaan musik lain (kontak budaya), atau sebagai bentuk komunikasi dengan kebudayaan lain. Kata "Ngorte" berasal dari akar bahasa Bali, yang berarti ngobrol (dialog). Istilah ini biasa digunakan masyarakat Bali untuk mendeskripsikan suatu interaksi komunikasi dua arah, dimana di dalamnya terdapat suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Dalam hal ini, pengangkatan judul "Ngorte" dalam karya musik, karena terinspirasi menggunakan konsep penalaran metafora untuk menganalogikan int raksi dua budaya yang berbeda, yaitu antara budaya musik Barat dan musik tradisi Bali, yang saling berkomunikasi secara musikal dalam satu kesatuan karya Hal ini dilakukan mengingat "Dunia Seni" sangatlah dekat dengan persoalan metafora. Bahkan pada konteks lebih luas, melalui metafor-metafomya, seni menjadi tonggak penting peradaban karena mengandung kekuatan kreatif. Pengangkatan idiom musik jazz dan gamelan Bali pada komposisi musik 3 bagian ini, juga tidak terlepas dari perspektif yang berlandaskan atas kesadaran untuk selalu melakukan cita-cita solidaritas toleransi dalam keragaman budaya. Perspektif yang nantinya diharapkan akan memicu munculnya paradigma baru untuk hidup bersama dalam pluralisme budaya, paradigma yang menawarkan jembatan sejajar bagi kelompok -kelompok yang berbeda budaya. Mengingat masing-masing kebudayaan mempunyai nilai berbeda-beda, hal ini penting untuk disadari dalam rangka menghargai nilai yang ada pada kebudayaan lain.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Budi Astuti, I Wayan Senen | ||||
Uncontrolled Keywords: | musik jazz, gong kebyar, kreativitas lintas budaya. | ||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | ||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 25 Oct 2017 08:37 | ||||
Last Modified: | 25 Oct 2017 08:37 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2579 |
Actions (login required)
View Item |