Phoenix : Sebuah Penciptaan Perhiasan Kontemporer Sebagai Karya Seni Kriya Logam

Sekar Arum Ningtyas, 0911484022 (2015) Phoenix : Sebuah Penciptaan Perhiasan Kontemporer Sebagai Karya Seni Kriya Logam. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Preview	Text BAB 1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (990kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (802kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text BAB 5.pdf Download (918kB) | Preview
Preview	Text JURNAL.pdf Download (172kB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Di Indonesia keberadaan seni perhiasan sudah ada sejak zaman Neolitikum, meskipun pada masa itu sifatnya masih sederhana dan belum mempunyai bentuk yang beragam seperti perkembangan perhiasan sekarang ini. Kini perhiasan sudah menjadi pelengkap dalam berbusana, begitu pesatnya perkembangan perhiasan sehingga ditemukan teknik dan teknologi dalam pembuatan perhiasan yang canggih. Perhiasan yang berkembang di Indonesia merupakan perhiasan fungsional praktis yang desainnya lebih banyak diilhami dari kreasi lokal yang menonjolkan pengembangan corak-corak ragam hias tradisional dan seni etnik yang masih menganut pada pakem-pakem atau tradisi. Seiring perkembangan zaman dan trend yang berkembang dalam masyarakat, perhiasan juga mengalami perkembangan, diantaranya adalah pada perkembangan bentuk. Perkembangan lain perhiasan yaitu mengembangkan gagasan secara bebas yang tidak terpaku aturan-aturan atau pakem-pakem tradisi. Revolusi bentuk perhiasan yang bebas dan tidak terikat fungsi memunculkan pengertian baru yang disebut dengan Body Jewellery. Body Jewellery atau perhiasan tubuh mempunyai arti perhiasan yang dipakai pada tubuh manusia dengan menonjolkan sisi artistik yaitu ekspresi dari senimannya. Pada Body Jewellery seluruh anggota badan manusia akan menjadi media ekspresi peletakan perhiasan dengan tanpa harus memikirkan aturan-aturan dan ergonomi atau kenyamanannya. Konsep Tugas Akhir ini penulis memilih Phoenix sebagai sumber ide, Phoenix diyakini sebagai burung paling sempurna diantara burung lainnya. Gerakannya yang indah banyak divisualisasikan ke dalam motif batik, lukisan dan perhiasan. Gambaran bentuk dan mitos-mitos yang berkembang tentang Phoenix menjadikan penulis tertarik untuk memvisualkan ke dalam sebuah karya seni perhiasan. Pada tugas akhir ini penulis menciptakan perhiasan dengan menggunakan material utama logam tembaga yang dikombinasikan dengan bahan-bahan pendukung selain logam, melalui eksplorasi, perancangan, dan perwujudan, sebagai langkah utama dalam penciptaan karya seni. Phoenix dimunculkan dalam ide dengan menggunakan anyam sebagai teknik utamanya. Penggabungan keduanya dalam penciptaan karya merupakan sebuah implementasi craftmanship, sebagai sesuatu yang sangat terelasikan kuat dengan kriya. Proses penciptaannya menekankan ekspresi sebagai sebuah cara dalam mencipta karya melalui media kawat. Penciptaan ini menggunakan pendekatan estetika yang dimana dalam penciptaan karya ini lebih menekankan pada aspek keindahannya. Penciptaan tugas akhir ini menghasilkan enam karya yang dapat diwujudkan. Karya-karya yang dihasilkan yaitu: (1) “Bernyanyi“, (2) “Membara“, (3) “Moksa“, (4) “Bangkit”, (5) “Menari”, (6) “Terbang”. Melalui karya-karya ini diharapkan dapat menjadi kontribusi yang nyata penulis dalam memberikan penyegeran baik secara ide maupun visual karya kriya logam di dalam lingkungan akademis penulis. Tentunya karya-karya ini menjadi pijakan khusunya penulis dan mungkin pembaca dalam berkarya kedepannya. Kata kunci: Phoenix, Perhiasan, Ekspresi seni, Kriya, Kawat,

Actions (login required)

View Item