Yudiaryani, - (2017) Pengalaman Menyutradarai Teater Perempuan “Pilihan Pembayun” (Teater Kini Berbasis Tradisi). In: Karya Cipta Seni Pertunjukan. JB Publisher bekerjasama dengan Fakultas Seni Pertunjukan, Insitut Seni Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta, pp. 213-238. ISBN 978-602-0818-58-0
|
Text
Karya Cipta Seni Pertunjukan_FINAL WEB - Copy.pdf Download (716kB) | Preview |
|
Text
Karya Cipta Seni Pertunjukan_FINAL WEB.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Pertunjukan teater Pilihan Pembayun awalnya merupakan kegiatan penelitian Hibah Kompetensi tahun 2011 yang dikelola, pada waktu itu, oleh Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian tersebut merupakan keinginan saya merancang suatu kerja penyutradaraan dengan metode, sistem dan teknik Mini Kata. Penyutradaraan Mini Kata menguji coba relasi dan komparasi sumber-sumber teater tradisi dan teater modern. Demikian juga, saya menggunakan konsep Mini Kata untuk menafsir ulang cerita tentang Pembayun, menjadi naskah drama Pilihan Pembayun. Sebagai sebuah metode, Mini Kata membantu keinginan saya mengimplementasikan ide tentang Pilihan Pembayun melalui penyutradaraan teater kini berbasis tradisi. Keinginan tersebut terdorong oleh langkanya penciptaan pertunjukan teater melalui riset, yaitu riset akademik yang menggabungkan berbagai elemen teater modern dan elemen teater tradisi untuk menjadi wujud teater kini. Saya berharap dengan penggabungan keduanya pertunjukan Pilihan Pembayun akan selaras dengan citarasa penonton masa kini. Saya mengambil elemen-elemen pertunjukan tradisi dari gerak Bedhaya, tembang Jawa, gerak silat, komposisi Ketoprak, sedangkan elemen-elemen pertunjukan modern adalah dari gerak dan komposisi Mini Kata, gerak hip-hop, gerak inner acting seting minimalis, dan panggung prosenium. Istilah “Mini Kata” pertama kali dicetuskan oleh seorang penyair dan jurnalis, Goenawan Mohamad ketika menyaksikan pertunjukan nomor-nomor improvisasi tahun 1968 oleh WS Rendra, setelah kepulangannya dari Amerika tahun 1967 (Yudiaryani, 2015:3-4). Rendra memperkenalkan nomor-nomor tersebut—yang disebut Goenawan Mohamad—sebagai pertunjukan Mini Kata. Nomor-nomor improvisasi tersebut hanya mengutamakan gerak indah yang berupa imaji dengan komposisi panggung sederhana dan akting tanpa dialog, hanya dengan bunyi ujaran ”bip bop...bip bop” dan desisan ”zzz...zzz”. Bentuk ini merupakan suatu usaha penyadaran akan keterbatasan dunia verbal—sebuah kehendak puisi untuk menghindarkan diri dari kecerewetan kata-kata dan sedapat mungkin langsung menggambarkan suatu situasi. Pada saat pertama kali pertunjukan Mini Kata ditampilkan, banyak menumbuhkan pro dan kontra penonton, karena saat itulah untuk pertama kalinya mereka menyaksikan teater modern tanpa naskah drama. Pertunjukan Mini Kata menjadi populer dan digemari oleh anak-anak muda di tahun 70-an. WS Rendra dan Mini Kata menjadi kajian disertasi saya tahun 2007. Meskipun dianggap sebagai suatu metode pelatihan, gerak Mini Kata mampu menjadi suatu pertunjukan teater dengan dihadiri penonton. Riset penciptaan teater melalui metode Mini Kata menggeser cara saya menyutradarai teater dari yang semula berbasis pada pelatihan semata, menjadi berbasis pada training–pelatihan–workshop– pertunjukan. Jika sebelumnya saya hanya tertarik dengan teater kata-kata, saat ini saya menyutradarai Pilihan Pembayun dengan menggabungkan acting, singing, dan dancing.
Item Type: | Book Section | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Uncontrolled Keywords: | teater, seni pertunjukan | ||||
Subjects: | Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan) Teater > Pengkajian seni teater (dramaturgi) Karya Dosen |
||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 31 Jan 2018 07:46 | ||||
Last Modified: | 31 Jan 2018 07:57 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2950 |
Actions (login required)
View Item |