Irwansyah, 1310474015 (2018) Keruncong Stambul Fajar dalam Acara Selamat Laut di Pulau Mendanau Kabupaten Belitung. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (924kB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (952kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
JURNAL.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Pulau Mendanau ialah salah satu pulau yang terdapat di kepulauan Belitung. Masyarakat yang tinggal di pulau Mendanau sebagaian besar berprofesi sebagai nelayan. Masyarakat nelayan di pulau Mendanau tepatnya di desa Suak Gual setiap setahun sekali selalu melaksanakan sebuah upacara Selamat Laut. Upacara Selamat Laut dilaksanakan beberapa hari dengan menampilkan kesenian tradisional salah satunya ialah musik Keruncong Stambul Fajar (KSF). Musik KSF terdiri dari beberapa instrumen yaitu tiga ukulele, satu viul/biola, satu gitar akustik, dan gitar bas. Musik KSF dimainkan pada waktu selesainya upacara Selamat Laut saat acara makan Bedulang atau makan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk penyajian, fungsi dan mengapa musik KSF yang dimainkan dalam upacara tersebut. Pendekatan etnomusikologis dipergunakan sebagai pendekatan utama dalam penelitian ini, dengan dibantu ilmu lain seperti antropologi, sosiologi dan lingustik. Penelitian dilakukan dengan pengamatan lapangan dan kajian kepustakaan. Upacara Selamat Laut adalah sebuah bentuk ungkapan permohonan keselamatan dan permintaan untuk dijauhkan dari hal-hal buruk yang dapat terjadi saat pergi melaut, dalam pelaksanaannya dipimpin oleh dukun kampung dengan diikuti oleh seluruh masyarakat nelayan yang ada di desa Suak Gual. Musik KSF sendiri dilibatkan dalam upacara tersebut sebagai pengisi acara setelah upacara Selamat Laut untuk mengiringi masyarakat menikmati hidangan makanan, disajikan di atas panggung dengan menggunakan pakaian adat serta menyajiakan pertunjukan musik dan pantun. Grup KSF Pengekar Campo membawakan dua buah lagu yaitu KSF Semol dan KSF Dua Mol dengan bentuk musik 20 birama untuk KSF Semol dan 18 birama untuk KSF Dua Mol. Musik KSF memiliki dua fungsi yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer meliputi fungsi sebagai sarana hiburan, dan fungsi sebagai presentasi estetis. Fungsi sekunder meliputi fungsi sebagai peningkat solidaritas dan fungsi sebagai media komunikasi. Melalui fungsi dari musik KSF menjadikanya sebagai musik yang selalu dilibatkan dalam berbagai acara, dapat dikatakan musik KSF merupakan identitas dari masyarakat pulau Mendanau. Kata Kunci : Upacara Selamat Laut, Musik Keruncong Stambul Fajar
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Supriyadi; Krismus Purba | ||||
Uncontrolled Keywords: | Upacara Selamat Laut, Musik Keruncong Stambul Fajar | ||||
Subjects: | Etnomusikologi | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi | ||||
Depositing User: | samiyati SM samiyati | ||||
Date Deposited: | 29 Jun 2018 07:22 | ||||
Last Modified: | 29 Jun 2018 07:22 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/3357 |
Actions (login required)
View Item |