Eva Mawinda Widiyastantia, 1010514032 (2017) Enkranisasi Naskah Kuno Lontar Cilinaya menjadi Skenario Drama Televisi “Legenda Tanjung Menangis”. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (579kB) | Request a copy |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB 6.pdf Download (525kB) | Preview |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
||
Text (Buku Panduan)
Bk Panduan Eva wm.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Image (Manuskrip)
Manuskrip Naskah Kuno Lontar Cilinaya.zip Restricted to Repository staff only Download (43MB) | Request a copy |
Abstract
Nenek moyang mewariskan nilai-nilai luhur tentang kehidupan, salah satunya tertuang melalui naskah kuno lontar.Indonesia memiliki ribuan naskah lontar yang tersebar di beberapa daerah seperti Jawa, Bali, Sulawesi, dan Lombok. Di Pulau Lombok, salah satu naskah lontar yang terkenal keberadaan dan legendanya adalah lontar Cilinaya. Selain tertulis di dalam lontar, kisah Cilinaya juga memiliki peninggalan berupa petilasan.Bagi orang Lombok sendiri, Cilinaya dianggap sebagai nenek moyang asal muasal kebangsaan mereka.Kisah yang terjadi di dalam kehidupan Cilinaya dijadikan panutan dan pedoman dalam berkehidupan. Berangkat dari kenyataan bahwa selama ini naskah kuno lontar Cilinaya hanya tersimpan di museum dan dipegang oleh mangku adat untuk sesekali dibacakan pada prosesi kebudayaan, maka naskah ini dibuat menjadi skenario televisi. Skenario ini sendiri mengusung alur maju dan merupakan karya kreatif yang diciptakan dari proses ekranisasi (pelayar putihan) dari naskah kuno lontar menjadi skenario drama televisi yang diberi judul “Legenda Tanjung Menangis”. Proses ekranisasi yang dibuat melalui tiga tahapan, yakni: alih aksara, alih bahasa, alih wahana. Karya skenario ini diharapkan menjadi media yang lebih efektif untuk terus menghidupkan keberadaan ceritera/legenda dari nenek moyang kepada generasi berikutnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Dyah Arum Retnowati, Agnes Widyasmoro | ||||
Uncontrolled Keywords: | Naskah kuno, Lontar Cilinaya, Ekranisasi, Legenda | ||||
Subjects: | Televisi > Televisi | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi | ||||
Depositing User: | sugeng SW wahyuntini | ||||
Date Deposited: | 18 Oct 2018 07:54 | ||||
Last Modified: | 19 Oct 2018 01:10 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/3832 |
Actions (login required)
View Item |