BRANDING Desa Wisata Rebranding Desa Wisata Kembang Arum Sleman untuk Meningkatkan Daya Saing Daerah di Bidang Pariwisata (Sebuah Penelitian)

Wibowo, - and Andi Harianto, - and M. Umar Hadi, - (2018) BRANDING Desa Wisata Rebranding Desa Wisata Kembang Arum Sleman untuk Meningkatkan Daya Saing Daerah di Bidang Pariwisata (Sebuah Penelitian). BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta. ISBN 978-602-650928-4

[img]
Preview
Text
Pages from BUKU BRANDING desa wisata Okt 2018.pdf

Download (273kB) | Preview
[img] Text
BUKU BRANDING desa wisata Okt 2018.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

ariwisata merupakan salah satu program unggulan pemerintah Indonesia. Salah satu sektor pariwisata yang dewasa ini gencar dipromosikan adalah desa wisata. Desa wisata Kembang Arum merupakan kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus yang layak untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di kawasan ini penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, beberapa faktor pendukung seperti makanan khas, sistem pertanian, dan sistem sosial turut mewarnai sebuah kawasan desa wisata. Pembangunan desa wisata mempunyai manfaat di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, iptek, sosial budaya, dan lingkungan. Di bidang ekonomi desa wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal maupun di tingkat regional. Desa wisata memacu tumbuhnya ekonomi kreatif, di mana warga membuat suvenir dan aneka kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi. Ciri khas, karakter khusus, keunggulan yang terdapat di desa belum menjadi andalan atau prioritas yang dapat diangkat seoptimal mungkin. Padahal karakter khusus ini sangat potensial untuk meningkatkan daya saing Desa Wisata. Karakter khusus ini misalnya : Perkebunan salak yang telah menjadi potensi agro wisata ini hanya ada di Kawasan Turi Sleman. Makanan tradisional yang khas dan sangat beragam di Kabupaten Sleman, seperti : jadah tempe, sate dan tongseng kelnci, pepes belut, ayam goreng madu, gudeg manggar, dan jajanan pasar seperti corobikang, onde-onde, klepon, nogosari, dan sebagainya. Permasalahan lain yang teridentifikasi adalah : Kurangnya rasa memiliki dan rendahnya keterlibatan masyarakat, Kemasan paket wisata yang kurang menarik dan “menjual”. Belum terwujudnya infrastruktur yang mendukung teknologi informasi. Kurangnya promosi yang atraktif. Estetik dan komunikatif. Permasalahan lain yang tak kalah pentingnya adalah masalah sumber daya manusia : yaitu kemampuan manajemen atau tata kelola event dari warga. Berdasarkan hasil wawancara, Desa Kembang Arum cukup sering mengadakan events pertunjukan kesenian tradisonal, seperti Jatilan, festival Tari, outbond, dan lain-lain. Namun demikian penyelenggaraan itu selalu merugi. Tidak berdampak langsung secara ekonomi. Solusi untuk mengatasi masalah itu adalah: • Perlu rebranding Desa Wisata Kembang Arum untuk meningkatkan citra, kredibilitas, dan profesonalisme. • Peningkatan promosi terintegrasi melalui media konvensional dan media sosial website, webblog, facebook, tweeter dan instagram; • Semua potensi dan ciri khas lokal seperti wisata kuliner makanan tradisional, kesenian tradisional, outbond berbasis permainan tradisional ditingkatkan, dan diintegrasikan dalam paket wisata Desa Wisata Kembang Arum;

Item Type: Book
Creators:
CreatorsNIM
Wibowo, -UNSPECIFIED
Andi Harianto, -UNSPECIFIED
M. Umar Hadi, -UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Rebranding, desa wisata, daya saing.
Subjects: Karya Dosen
Disain > Disain Komunikasi Visual
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Komunikasi Visual
Depositing User: agus tiawan AT
Date Deposited: 06 Nov 2018 06:50
Last Modified: 06 Nov 2018 06:50
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/3867

Actions (login required)

View Item View Item