Kasidi Hadiprayitno, NIP.195905281986011001 (2018) SINOPSIS LAKON WAYANG DURPADA DUTA : Pergelaran rutin di Sasana Hinggil Dwi Abad untuk Hari Sabtu 9 bulan Desember 2018 dengan lakon Durpada Duta dalang Ki Kasidi Hadiprayitno, dari Panjangjiwo, Patalan, Jetis, Bantul, Yogyakarta. [Show/Exhibition]
Video
00000.MTS Download (4GB) |
|
Video
00001.MTS Download (4GB) |
Abstract
Kisahnya diawali dengan jejer negeri Hastina, Prabu Duryudana tengah bertahta di hadapan para Korawa serta para penasehat utama Hastina. Pokok pembicaraan adalah akan adanya duta Pandawa yaitu Prabu Durpada raja Cempala. Duryudana tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan Hastina dan Indraprastha. Setwlah Durpada datang maka Druna tampil untuk menyingkirkan Durpada dan terjadilaj perang. Durpada memilih mundur kembali ke Wiratha. Durna dan Korawa mendapat perintah untuk merebut kembang Wijayakusuma ke Dwarwati yang ditinggalkan Sri Kresna. Sedangkan Prabu Karno mendapat tugas membinasakan Sri Kresna ke Wiratha. Maka segeralah mereka yang mendapatkan tugas berangkat Bagian kedua di negeri Dwarawati Raden Setyaka, Setyaki, Patih Hudawa, dan para wadya tengah menjaga pusaka Kembang Wijaya Kusuma di Balai Makambang. Tiba-riba databglah Durna dan bala Korawa untuk meminta pusaka Wijaya Kusuma sehingga terjadilah perang, berkat pertolonan gaib pusaka Dwarawati Durna dapat dikalahkan. Setyaki dan Hudawa menyusul Sri Kresna ke Wiratha untuk melaporkan perilaku Durna. Sementara itu Arjuna bersama panakawan baru saja meninggalkan pertapan Wukiratawu untuk meminta restu kepada Abiyasa berhasil meminta kembali negeri Hastina dan Indraprastha. Perjalanannya dihadang wadya bala drubiksa dari Dandhang Mangore sehingga terjadi perang, para yaksa mundur tak kuasa menandingi Arjuna. Bagian ke empat negeri Wiratha Prabu Mangsahpati menerima oara Pandawa dan Sri Kresna serta Durpada yang juga telah hasir. Pokok pemicaraan adalah gagalnya Durpada menjadi duta, maka Sri Kresna sendirilah yang akan menjadi duta terakhir bagi Pandawa. Di tengah perjalanan bertemu Karna dan Sengkuni dan terjadi kesalahpahaman sehingga terjadilah perang terbuka yang melibatkan penasehat utama Hastina yaitu Resi Bhisma. Sri Kresna mencarikan tanding Bhisma yakni Resi Seta, maka terjadilah perang terbuka antara Korawa dan Pandawa. Batara Narada turun dari kahyangan dan memisahkan mereka yang tengah berperang sekaligus mendamaikannya, sehingga situasi kembali aman seperti sedia kala, dan perang pun dapat dihentikan, sementara itu keberangkatan Sri Kresna sebagai sang duta utama tertunda, Korawa dan Pandawa diperintahkan oleh Narada menjaga kedamaian. Tanceb kayon.
Item Type: | Show/Exhibition | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Uncontrolled Keywords: | Wayang, dalang, Durpada Duta | ||||
Subjects: | Pedalangan | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 10 Jan 2019 01:44 | ||||
Last Modified: | 10 Jan 2019 01:44 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/3945 |
Actions (login required)
View Item |