Memoar Sepatu Cetakan Realitas Di Antara Sumur, Dapur, Dan Kasur

Benedicta Anindya, 1620974411 (2019) Memoar Sepatu Cetakan Realitas Di Antara Sumur, Dapur, Dan Kasur. Masters thesis, ISI Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Naskah Publikasi.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Karya seni rupa menjadi salah satu media yang merepresentasikan isu dan stereotip gender. Selama ini, perempuan sebagai pihak yang dilekati stereotip pekerjaan dapur-sumur-kasur terbentuk bukan hanya karena unsur eksternal perempuan dan sistem sosial tetapi hadir juga dalam mindset perempuan sendiri, dan subur diwariskan oleh para perempuan. Perempuan dimetaforakan dalam sepatu yang mengandung makna bagian terdepan dari sejumlah pengalaman yang pada akhirnya tersimpan dalam memori manusia. Dalam konteks yang lebih luas, sepatu lekat dengan metafora alat pendukung dan “alas” yang masih lekat dalam diri perempuan hingga hari ini. Tulisan ulasan rancangan karya ini menjawab pertanyaan bagaimana stereotip gender diwujudkan dalam karya seni rupa Memoar Sepatu. Mereferensi beberapa karya dan tulisan terdahulu yang turut melestarikan pembongkaran stereotip perempuan dalam konteks hari ini, rancangan karya seni rupa Memoar Sepatu hadir untuk memaparkan bahwa perempuan sendiri – sebagai subyek – kadang memperkuat stereotip gender. Memoar sepatu, karya seni rupa diwujudkan dengan merujuk proses penciptaan David Campbell yaitu preparation, concentration, incubation, dan illumination. Tahap penciptaannya melalui dua tahap proses penciptaaan idea mapping dan sketching (produksi) serta dengan tiga pendekatan yaitu realisme, warna kontras, dan “de-komputerisasi”. Realisme berarti terwujud dalam gambar atau bentuk nyata, warna kontras dimaksud memberikan penekanan dan alur pembacaan visual, dan “de-komputerisasi” dengan maksud menghadirkan pengalaman visual baru. Keenam karya itu menarasikan jejak-jejak stereotip gender yang masih ditemukan hingga hari ini. Adapun kesimpulan dari rancangan karya seni rupa Memoar Sepatu adalah perempuan masih lekat dengan stereotip sumur, dapur, dan kasur terjalin dalam beragam kepingan ujaran, pengalaman, ungkapan canda, kebiasaan, dan pemakluman kecil tetapi jamak dalam setiap peristiwa sehari-hari baik dalam ranah domestic rumah tangga maupun dalam lingkungan sosial seperti lingkungan kerja.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM
Benedicta Anindya, 1620974411UNSPECIFIED
Department: PPS ISI Yogyakarta
Additional Information : Dwi Marianto NIDN.0019105606
Uncontrolled Keywords: stereotip, gender, perempuan, memoar sepatu
Subjects: Seni Murni > Seni Grafis
Divisions: Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni
Depositing User: FL Agung Hartono
Date Deposited: 01 Mar 2019 03:11
Last Modified: 04 Jul 2019 02:46
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/4114

Actions (login required)

View Item View Item