Superhero Perempuan dalam Komik di Indonesia (Kajian Feminis – Marxis)

Raissa Salsabil, 1412310024 (2019) Superhero Perempuan dalam Komik di Indonesia (Kajian Feminis – Marxis). Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf

Download (984kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
JURNAL.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Kehadiran superhero perempuan bukanlah hal yang baru dalam industri komik Indonesia. Nilai-nilai kesuperheroan dalam tokoh perempuan muncul sebagai salah satu bentuk pemberontakan kultural. Sebagai media komunikasi massa, komik memiliki pengaruh yang efektif atas pembentukan citra dan posisi perempuan dalam komik Indonesia. Salah satunya komik “Valentine”, karya Sarjono Sutrisno dan Aswin Mc Siregar yang diterbitkan tahun 2014. Feminis marxis digunakan untuk menganalisa hubungan antara status pekerjaan dan citra perempuan, serta kecenderungan mengidentifikasi kelasisme dengan menggunakan tiga modalitas metodologi visual Gillian Rose, yaitu teknologi, komposisi, dan makna visual. Bertujuan untuk mengetahui representasi superhero perempuan dalam komik di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Valentine direpresentasikan sebagai sosok superhero perempuan yang memiliki kuasa atas kekuatannya. Tubuh Valetine dibentuk dan dihias menggunakan kostum yang seksi sebagai penegas sosok feminin, sedangkan sisi maskulinitas dari otot-otot bagian tubuhnya menunjukkan konsep perempuan kuat yang tetap tampil cantik. Suatu kecenderungan yang timbul sebagai implikasi dari male gaze yang memposisikan perempuan sebagai objek fetish. Pekerjaannya sebagai pelayan cafe masuk dalam kaum proletar. Selain kecilnya upah yang didapat, pelecehan juga menjadi tekanan yang dirasakannya. Keinginan menjadi aktris membawa Sri menjadi seorang superhero. Adanya pengakuan serta eksistensi akan sosoknya dalam masyarakat ternyata tidak membuat Valentine terlepas dari kendali seorang laki-laki. Kata kunci: superhero, perempuan, komik, feminis marxis, Gillian Rose

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM
Raissa Salsabil, 1412310024UNSPECIFIED
Department: UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Additional Information : Terra Bajraghosa; Daru Tunggul Aji
Uncontrolled Keywords: superhero, perempuan, komik, feminis marxis, Gillian Rose
Subjects: Disain > Disain Komunikasi Visual
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Komunikasi Visual
Depositing User: samiyati SM samiyati
Date Deposited: 23 May 2019 03:23
Last Modified: 23 May 2019 03:23
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/4397

Actions (login required)

View Item View Item