Rangda Dan Perannya Dalam Drama Tari Tradisional Di Bali

Dana, I Wayan (1994) Rangda Dan Perannya Dalam Drama Tari Tradisional Di Bali. Project Report. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta.

	Text Bab 1.pdf Download (4MB)
	Text Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy
	Text Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy
	Text Bab 4.pdf Download (5MB)

Abstract

Rangda merupakan sebuah tapel besar yang mengekspresikan wajah yang seram, dahsyat, dan menakutkan. Ketika tapel itu dimainkan, baik sebagai tari upacara maupun dipertunjukan dalam dramatari, ia nampak lebih menyeramkan, karena kehadirannya menjadi lebih konkrit, yaitu didukung oleh gerak gerik pemainnya, serta permainan ‘kekudung’ yang digunakan. Menurut kepercayaan masyarakat pendukungnya di ‘kekudung’ itu letak kekuatan magis yang dimiliki topeng Rangda. Perannya dalam dramatari tradisional di Bali sesuai dengan cerita yang diangkat dalam pendramaan itu. Rangda daapt berperansebagai tokoh atau ‘raja sihir’ yang mewakili pihak jahat. Di sisi lain ia (Rangda) itu juga berperan sebagai pelindung desa, dimana ia disungsung (dihomati) sebagai benda suci oleh masyarakatnya. Jadi, Rangda pada dasarnya memang memiliki kekuatan-kekuatan negatif, angker, sesuai ekspresi wajahnya, tetapi tidak sepenuhnya berarti ia jahat atau jelek. Yang jelas Rangda dalam dramatari tradisional di Bali berperan memperkaya pertunjukan dan sajian dramatari, serta ikut mendukung dramatari itu menjadi kesenian yang bersifat religius-magis. Berkenaan dengan itu mendorong pula para pengrajin topeng, untuk meniru bentuk-bentuk tapel rangda diproduksi sebagai barang ‘cindra mata’ dibuat dengan berbagai ukuran.

Actions (login required)

View Item