Penciptaan Teater "Jaka Kembang Kuning"

Cahyono, Wahid Nur (2013) Penciptaan Teater "Jaka Kembang Kuning". Project Report. Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

[img] Text
Bab 1.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Bab 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (331kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (351kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (11MB) | Request a copy
[img] Text
Bab 7.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Sebuah pertunjukan seni yang diciptakan untuk pemirsa akan mendapat tempat tersendiri apabila mampu mewakili semangat zamannya . Karya seni yang bersumber pada unsur tradisional tidak harus mematikan sumbernya , akan tetapi harus berusaha menghidupkannya dengan konskwensi perubahan di sana-sini menyesuaikan selera dan konteks pemirsanya. Penggalian kembali pada potensi tradisional untuk mendukung perkembangan zaman tentu membutuhkan penyikapan-penyikapan secara cerdas agar identitas awalnya tidak hilang namun juga tidak ditinggalkan. Di era Globalisasi yang sangat menuntut proses dialektis pemikiran masing-masing elemen yang beijauh an menciptakan dinamika tersendiri dalam memandang persoalan hidup . Hal ini menjadi bahan bakar bagi seniman untuk menciptakan karyanya. Di tengah perkembangan pola pikir yang terbuka karya seni dengan pola pikir usang akan menjadi barang antik yang segera akan dimuseumkan dan ditinggalkan masyarakat. Penciptaan teater Jaka Kembang Kuning adalah usaha untuk merevitalisasi kembali sebuah ide cerita yang semula disajikan dengan bertutur secara tradisional dalam bentuk pergelaran Wayang Beber. Wayang Beber memiliki berapa kelemahan terutama jika dilihat dari dinamika pertunjukannya. Secara visual pertunjukan Wayang Beber tradisional menjadi tidak menarik jika dibandingkan dengan wayang kulit, wayang golek, atau drama panggung lainnya. Hal tersebut menjadi alasan kenapa Wayang Beber perlu mendapatkan sentuhan secara luas baik terhadap bentuk pementasannya maupun makna yang terkandung di dalamnya . Tujuannya adalah agar masyarakat tetap mengenal Wayang Beber Jaka Kembang Kuning sekaligus bisa menikmatinya sebagai pertunjukan yang menarik. Proses pembentukan karya seni yang dinilai berusaha mewakili semangat zamannya tentu membutuhkan usaha-usaha tersendiri. Penggalian potensi semua unsur pendukung pement asan yang notabene adalah masyarakat kekinian menjadi penting agar mampu menangkap ide yang dimiliki Ide-ide yang tercurah kemudian berusaha dirangkai menjadi sebuah karya seni yang akan melakukan dialog dengan unsur cerita utama dalam Wayang Beber Jaka Kembang Kuning. Melalui beberapa pemikiran yang iii melatarbelakangi karya seni ini diharapkan mampu memberikan alternative jalan keluar untuk berkreasi tanpa menghilangkan identitas awal sebuah kesenian yang hidup dimasyarakat namun tetap bisa diterima oleh dengan pola pikir yang terus bergerak. Karya seni yang dikerjakan dengan tetap menjaga kepekaan pada realita sosialnya diharapkan menjadi produk yang bisa diterima dan sebagai sarana untuk menyampaikan hasrat berimajinasi bagi pelaku seni maupun penikmatnya. Aksi teatrikal, tembang serta musik, warna dan komposisi yang digunakan sebagai alat ungkap cerita memberikan peluang yang lebih luas bagi munculnya imajinasi di penonton. Seluruh rangkain pettunjukan akan membentuk teks tersendiri dengan pemaknaan yang terbuka dan lugas. Peran aktif pemirsa sangat dibutuhkan agar tercipta sebuah jalinan yang erat antara seniman , karya cipta serta penikmatnya. Dibutuhkan usaha-usaha yang lebih radikal untuk mengajak penonton menjadi bagian dari sebuah karya seni yang utuh. Terobosan-terobosan semisal melibatkan pemir sa untuk masuk dalam proses atau pertunjukan dapat menjadi pilihan tersendiri di tengah gaya hidup masyarakat yang terlalu malas untuk mengunjungi tempat-tempat pertunjukan. Seniman harus berusaha lebih kcras lagi untuk bersentuhan dengan masyarakat melalui karyanya . Dengan mengajak pemirsa bersentuhan langsung dalam pertunju kan diharapkan tetjadi komunika si yang lebih akrab sehingga masyarakat mampu merasakan apa yang sebenamya ingin disampaikan oleh sang seniman yang tidak bisa dilakukan oleh media massa. Sementara itu percobaan serta pengamatan terhadap proses eksplorasi dan pembentukan dilakukan dengan terus menerus hingga dicapai sebuah gaya yang dinilai tepat. Artinya bentuk pementasan semacam ini bisa mengalami perubahan pada tiap ruang dan waktu yang berbeda meskipun dalam bingkai cerita yang sama. Untuk itu perlu adanya sebuah diskusi dan latihan bersama agar mewujudkan karya yang mampu merefleksikan persoalan-persoalan yang membumi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Creators:
CreatorsNIM
Cahyono, Wahid Nurnidn0027057803
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDSahid, Nurnidn0008026208
UNSPECIFIEDPurwanto, Purwantonidn0003026504
UNSPECIFIEDIndrawan, Andrenidn0010056110
Department: KODEPRODI91251#SENI TEATER
Uncontrolled Keywords: teater
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater
Depositing User: sugeng SW wahyuntini
Date Deposited: 11 Sep 2019 02:17
Last Modified: 11 Sep 2019 03:14
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/4723

Actions (login required)

View Item View Item