PRIATAMA, Yundy Eko (2018) Penyutradaraan Film Dokumenter “ Bayang – Bayang Perubahan ” Dengan Gaya Performatif. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Bab 1.pdf Download (2MB) |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
|
Text
Bab 6.pdf Download (1MB) |
|
Text
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
|
Text
JURNAL_PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER BAYANG-BAYANG PERUBAHAN DENGAN GAYA PERFORMATIF.pdf Download (4MB) |
Abstract
Karya tugas akhir dokumenter berjudul " Bayang - Bayang Perubahan" merupakan sebuah karya film dokumenter membahas permasalahan pagelaran wayang kulit yang sedang mengalami perubahan fungsi, peranan dan tatanan pagelaran karena mengikuti kebutuhan masyarakat Yogyakarta saat ini. Film dokumenter ini menggunakan gaya performatif, menceritaan tentang pagelaran wayang kulit di Yogyakarta yang memiliki keterikatan sejarah, eksistensi, teknik - teknik pagelaran. Bercerita dari dalang sebagai pelaku utama yang merasakan langsung bagaimana permasalahan - permasalahan pagelaran wayang kulit di Yogyakarta sekarang, lewat statement - statement yang dikemas dalam adegan goro - goro. Penggunaan adegan goro - goro diharapkan akan membuat penonton dengan mudah menerima informasi yang disampaikan karena Semar, Nala Gareng, Petruk dan Bagong bercerita dengan banyolan - banyolan yang lucu serta bahasa sehari - hari yang sangat mudah dimengerti. Menyajikan visual wayang kulit dari belakang kelir pada adegan goro - goro sebagai bentuk ekspresif dalam film dokumenter " Bayang - Bayang Perubahan " dan untuk mengembalikan fungsi kelir kepada publik mengedepankan visual yang menarik agar tidak membosankan. Film " Bayang - Bayang Perubahan " melakukan beberapa langkah dalam pembuatan adegan goro - goro. Pertama menggunakan multicam agar mendapat banyak variasi shot. Kedua menciptakan adegan - adegan yang atraktif misalnya sabetan wayang pada adegan alam - alaman dan adegan puncak ketika Gareng membanting handphone Bagong karena tidak terima kalau pagelaran wayang kulit mengalami perubahan menjadi lebih dominan hiburan saja.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91271#Fotografi | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | dokumenter performatif, wayang kulit, perubahan, bayang - bayang, film | |||||||||
Subjects: | Fotografi | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Fotografi | |||||||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | |||||||||
Date Deposited: | 28 Nov 2019 08:10 | |||||||||
Last Modified: | 28 Nov 2019 08:10 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/5516 |
Actions (login required)
View Item |