Suyudi Haryono, 0911668023 (2014) Perancangan Interior Lobi, Galeri Dan Kafe Lawangwangi Bandung. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I Suyudii.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
BAB II Suyudi.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
||
Text
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB) | Request a copy |
||
Text
Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (893kB) | Request a copy |
||
|
Text
Bab V Panutup.pdf Download (503kB) | Preview |
|
Text
5. Lapiran poster.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
Lawangwangi adalah galeri seni yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Pada awalnya Lawangwangi diresmikan sebagai Art & Science Estate, sebuah infrastruktur yang menyerupai model Taman Seni dan Sains. Lawangwangi memiliki dari tiga fondasi utama perusahaan yang bergerak di bidang Art Gallery, Design Space dan kafe. Lawangwangi menyadari bahwa kota Bandung membutuhkan ruang kreatif yang dapat dinikmati kapan saja dan siapa saja, maka Lawangwangi membentuk sebuah kafe yang terletak pada lantai dua. Tujuan perancangan Lawangsari adalah merancang interior yang merepresentasikan sebuah bangunan yang terintegrasi dengan kebudayaan lokal (sunda) pada desain interiornya. Dengan hadirnya desain interior yang mengusung kebudayaan lokal, sehingga dapat memberikan perasaan nyaman bagi para penggunanya yang memperkenalkan budaya sunda.Perancangan interior Lawangwangi meliputi area lobi , galeri dan kafe, menerapkan gaya modern retro dan mengangkut tema urban nature. Tema yang digunakan pada perancangan interior loby, galery dan kafe Lawangwangi Bandung adalah urban nature. Maksud dari kata urban mengacu kepada bangunan dan perilaku masyarakat perkotaan sekarang ini yang gemar melakukan relaksasi atau hang out bersama kerabat disebuah kafe. Sedangkan maksud dari nature yaitu kehidupan masyarakat yang saling berdampingan dengan alam. Penggunaan material kayu merupakan cara menghadirkan suasana hangat, selain itu juga pengaplikasian kayu pada lantai berfungsi sebagai penanda arah sirkulasi. Selain kayu, terrazzo untuk lantai berfungsi baik untuk menahan beban yang berat, warna yang gelap dan bertekstur berguna untuk membiaskan sinar matahari yang masuk. Merespon lingkungan sekitar melalui aspek arsitektural dengan banyaknya penggunaan dinding kaca dimaksudkan agar mendapatkan suasana tanpa batas sehingga pengguna merasakan kedekatan diri dengan lingkungan sekitar. Sedangkan material yang diaplikasikan pada plafon adalah PVC putih yang dikombinasikan dengan material lokal yaitu bambu.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | Program S-1 Disain Interior pada Fakultas Seni Rupa | ||||
Uncontrolled Keywords: | kesenian, galeri seni, Bnadung, interior loby, kafe | ||||
Subjects: | Disain > Disain Interior | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Interior | ||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | ||||
Date Deposited: | 18 Nov 2015 07:35 | ||||
Last Modified: | 18 Nov 2015 07:35 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/849 |
Actions (login required)
View Item |