Karakteristik Pola Spasial Pada Rumah Tinggal Komersial Di Sepanjang Jalan Utama Kotagede Yogyakarta

Dita Hikmahwati, 0211291023 (2007) Karakteristik Pola Spasial Pada Rumah Tinggal Komersial Di Sepanjang Jalan Utama Kotagede Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Pages from 110-Bab I.pdf Download (6MB)
	Text Pages from 110-Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB)
	Text Pages from 110-Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB)
	Text Pages from 110-Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (25MB)
	Text Pages from 110-Bab V.pdf Download (1MB)
	Text Pages from 110-Daftar pustaka.pdf Download (1MB)
	Text Pages from 110-Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Membangun rumah tinggal memang fenomena kultural yang sangat kompleks. Keragaman bentuknya terwujud dari sebuah sikap dan idealisme manusia dalam merespon lingkungan fisiknya Hal ini mewujudkan perubahan secara perlahan pada suatu tempat sesuai dengan dinamika sosio-kultural masyarakat. Seperti halnya pada perkembangan rumah-rumah tinggal di kawasan Kotagede. Kawasan Kotagede pada aslinya merupakan kawasan dengan karakteristik sebagai kota tmdisional Jawa..Kota itu mencerminkan susunan aslinya seperti abad ke enambelas, tetapi sudah sejak lama pusat geografis kota bukan lagi di tempat bekas kraton, namun bergeser ke pasar (Nakamura dalam Soemardjito:1995). Dengan demikian Kotagede mengalami pergeseran fungsi dari kota pusat pemerintahan menjadi kota industri dan perdagangan Hal ini terjadi scjak tahnn 1920-an (pada masa kolonial Belanda). Jalur-jalur perdagangan mulai dibangun dan perkembangan pemukiman tunggal dengan atau tanpa pagar dinding pun semakin menjamur mengikuti pola linear. Tumbuhnya sentra produksi kerajinan perak pada tahun 1935-an di Kotagede, menjadikan pemukiman di sepanjang Jalan Utama menjadi rumah tinggal sekaligus tempat berjualan dan produksi kerajinan perak. Fungsi rumah tinggal yang pada dasarnya bersifat private mengalami percampuran dengan bangunan yang bersifat komersial yang sarat akan aktifitas publik. Sebagai objek yang tampak/visible dan nyata/tangible, sistem hubungan spasialnya tentu dapat dipahami secara logis. Maka dalam penelitian ini akan digambarkan secara fisik, baik perbedaan maupum persamaan yang menjadi karakteristik pada pola spasialnya. Hal ini dilakukan unmk memahami lcbih lanjut hubungan antara pola yang digunakan dengan aktifitas sosial yang berlangsung di dalamnya. Lokasi penelitian ini dilakukan pada sampel penelitian dengan kriteria rumah tinggal yang diambil: menyatu dengan bangunan yang bersifat komersial, pemilik usaha komersial sekaligus sebagai penghuni rumah tinggal, jenis kegiatan komersial di bidang penjualan barang dan atau jasa, dan memiliki karyawan lebih dari satu. Hasil perolehan data yang ada akan dianalisis dengan metode Spatial Syntax, yaitu Hiller dan Hanson (1984152) mcnjelaskan bahwa “syntax model’ ini bertujuan untuk: menemukan objek dan hubungan terkecil atau struktur dasar dari organisasi spasial manusia dengan segala perubahannya, menggambarkan struktur kc dasar ke dalam sistem notasi huruf atau gambar, memperlihatkan bagaimana struktur dasar dihubungkan satu dengan lainnya membentuk sistem yang bertalian secara logis, dan memperlihatkan bagaimana struktur dasar tersebut digabungkan menjadi bentuk yang struktumya lebih kompleks. Kemudian dibandingkan dengan sampel penelitian yang lain sehingga dapat diketahui karakteristiknya. Hasi analisis yang diperoleh dari data di lapangan temyata karakterisitk pola spasial ditinjau dari metode ”Spatial Syntax”pada rumah tinggal di sepanjang jalan Utama Kotagede adalah berbenluk non distribusi asimcuis. Berdasarkan aktifitas, pola hubungan ruang, dan tingkat hierarki yang terbentuk pada pola non distribusi asimetris tersebut dapat diketahui karakteristik pola spasial terbentuk karena adanya : some basic need (kebutuhan dasar), kebutuhan privasi, dan social intercourse.

Actions (login required)

View Item