Penggunaan Sudut Pandang Mockumentary dalam Penulisan Skenario Program Situasi Komedi “Mas Bos” dengan Plot Linear

Arief Setyawan, Eka (2021) Penggunaan Sudut Pandang Mockumentary dalam Penulisan Skenario Program Situasi Komedi “Mas Bos” dengan Plot Linear. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

	Text EKA ARIEF SETYAWAN_2021_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (27MB) | Request a copy
	Text EKA ARIEF SETYAWAN_2021_BAB I.pdf Download (3MB)
	Text EKA ARIEF SETYAWAN_2021_BAB VI.pdf Download (1MB)
	Text EKA ARIEF SETYAWAN_2021_JURNAL.pdf Download (2MB)
	Text EKA ARIEF SETYAWAN_2021_KARYA.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy
	Text EKA ARIEF SETYAWAN_2021_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (624kB) | Request a copy

Abstract

Penceritaan dalam situasi komedi televisi (sitkom) terus berkembang seiring isu seputar kehidupan sosial yang hangat dibicarakan masyarakat. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan penonton yang menjadikan sitkom sebagai sarana kelucuan dan penengah aktivitas sehari-hari. Situasi komedi mengandung unsur humor yang mampu membuat penonton tertawa, sehingga tayangan yang tak memiliki unsur komedi di dalamnya, tak dapat disebut situasi komedi. Penggunaan sudut pandang ketiga dalam situasi komedi bertujuan agar jalan cerita tak terbatas pada satu karakter saja, sehingga memunculkan berbagai sumber kelucuan dari tiap karakter meski lokasinya cenderung tetap. Mockumentary ialah proses penciptaan sebuah produk audio-video dengan pendekatan fiktif (fiksi), namun dikemas seolah dalam bentuk dokumenter, sehingga sering disebut sebagai ‘dokumenter fiktif’ karena memiliki gaya berbeda dengan dokumenter sebenarnya. Penciptaan skenario “Mas Bos” berdurasi 60 menit ini menerapkan keunikan dari segi cerita maupun karakter. Karakter utamanya bernama Jarwo, yang sebelumnya hanya seorang office boy, tiba-tiba ditunjuk menjadi seorang pemimpin perusahaan, guna menggantikan bos pendahulunya yang mendadak mengundurkan diri. Penentuan jalan cerita lebih menggunakan alur lurus atau linear, sebab mempertimbangkan segi cerita yang terfokus pada satu tokoh, sehingga seluruh adegan yang ada dalam cerita tersebut dapat saling berkaitan dengan tokoh utama.

Actions (login required)

View Item