Fitriana Wulandari, Winda (2021) Panduan Batik Lasem dan Batik Semarang Dengan Nuansa Oriental Untuk Busana Cocktail. Diploma thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Winda Fitriana_2022_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
||
Text
Winda Fitriana Wulandari_2022_PERNYATAAN-PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Download (235kB) |
||
Image
Winda Fitriana Wulandari_2022_LAMPIRAN 2.png Restricted to Registered users only Download (13MB) | Request a copy |
||
|
Image
Winda Fitriana Wulandari_2022_LAMPIRAN 1.png Download (12MB) | Preview |
|
Video
Winda Fitriana Wulandari_2022_LAMPIRAN 3.mp4 Restricted to Registered users only Download (298MB) | Request a copy |
||
Text
Winda Fitriana Wulandari_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (1MB) |
||
Text
Winda Fitriana_2022_BAB I Pendahuluan.pdf Download (2MB) |
||
Text
Winda Fitriana Wulandari_2022_BAB PENUTUP.pdf Download (841kB) |
Abstract
Indonesia adalah negara yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna “Berbeda – Beda tetapi tetap satu jua” Hal itu karena Indonesia memiliki beraneka ragam suku dan budaya, salah satu budaya yang sangat kental di Indonesia adalah akulturasi budaya Tionghoa. Hal itu berpengaruh pada banyak hal contohnya makanan, bentuk bangunan, bahkan batik. Batik yang paling terpengaruh oleh budaya Tionghoa adalah batik dari daerah Lasem. Ciri khas dari batik Lasem itu sendiri yaitu memiliki motif bernuansa oriental seperti burung hong (Phoenix), Bunga Lotus, kipas, mata uang dan sebagainya. Daerah lain yang banyak terpengaruh oleh budaya Tionghoa adalah Semarang. Kota Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Di kota ini berkembang motif batik yang disebut batik Semarang. Kota Semarang sendiri identik dengan suatu monumen yang bernama Tugu Muda. Bentuk Monumen Tugu Muda menjadi ciri khas motif batik Semarang selain motif Lawang sewu, Warak ngendhog, Blekok Srondol dan lain – lain. Namun budaya Tionghoa di Semarang tidak terlalu berpengaruh pada motif batiknya, melainkan lebih berpengaruh pada bentuk Bangunan contohnya seperti, Klenteng Sampokong. Kondisi tersebut memunculkan sebuah ide untuk menciptakan motif batik yang memadukan batik Lasem dan batik Semarang yang akan diwujudkan dalam busana cocktail bernuansa oriental. Dalam karya tugas akhir ini penulis menggunakan metode penciptaan antara lain, studi pustaka, metode analisis data, metode rancangan karya, dan metode perwujudan karya. Penciptaan karya tugas akhir paduan batik Lasem dan batik Semarang dengan nuansa oriental untuk busana cocktail berpatokan pada motif bunga lotus, mata uang dan motif kipas yang dipadukan dengan motif tugu muda Semarang. Pada busana cocktail nya selain mengutakamakan batik penulis juga memberikan aksentuasi aksesoris sebagai pendukung sehingga hasil karya memiliki kesan mewah dan elegan.Karya tugas akhir ini berhasil mewujudkan empat karya busana cocktail batik.
Item Type: | Thesis (Diploma) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI90311#BATIKdanFASHION | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | batik, batik Lasem, batik Semarang, busana cocktail | |||||||||
Subjects: | Kriya > Batik dan fashion | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Kriya > D3 Batik dan Fashion | |||||||||
Depositing User: | WINDA FITRIANA WULANDARI | |||||||||
Date Deposited: | 10 Mar 2022 02:34 | |||||||||
Last Modified: | 27 May 2024 04:50 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/10875 |
Actions (login required)
View Item |