Genda Mbojo Dalam upacara pernikahan Masyarakat Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat

Anshari, Muhammad (2005) Genda Mbojo Dalam upacara pernikahan Masyarakat Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (12MB)
	Text BAB V.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (37MB) | Request a copy

Abstract

Genda Mbojo memiliki ciri khas dan keunikan yang berbeda dengan gendang yang ada di wilayah-wilayah lain di nusantara. Pola permainan Genda Mbojo tergantung dari keahlihan dan kemampuan penabuhnya. Dan Genda Mbojo memiliki pola-pola pemainan dalam setiap jenis tarian. Misalnya saja pada salah satu acara hiburan; Genda Mbojo digunakan untuk mengiringi tari Hadrah, maka Genda Mbojo disebut Bo'e Hadrah. Genda Mbojo juga bisa dimainkan tanpa mengiringi tarian, namun tetap saja irama yang dimainkan adalah irama-irama yang digunakan tidak jauh beda dengan irama yang digunakan untuk mengiringi mpa'a atau tarian baik itu mpa'a klasik atauistana maupun mpa'a rakyat. Sementara itu dalam memainkan Genda Mbojo dilengkapi dengan perangkat musik lain yang terdiri dari sepasang Genda (gendang) yaitu Genda Ka'ina dan Genda Ka'ana (yang memilki irama permainan yang berbeda), No (gong), Sarone (serunai) dan Katongga (tawa-tawa). Namun dalam perkembangannya, permainan Genda Mbojo disesuaikan dengan kebutuhan. Kadang-kadang ansamble Genda Mbojo dimainkan dengan tambahan alat musik seperti biola dan gambo (gambus) yang berfungsi sebagai pengiring Rawa Mbojo Genda Mbojo menjadi sebuah alat musik yang sampai sekarang masih bertahan dan menjadi sarana hiburan di dalam masyarakat Bima. Menjadi sarana penghibur dalam acara-acara pesta ra Ndoso dan lain sebagainva.

Actions (login required)

View Item