Pandangan Terhadap Diri Sendiri Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis

Putri Saleha, Zuraisa (2024) Pandangan Terhadap Diri Sendiri Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text ZURAISA_2024_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy
	Text ZURAISA_2024_BAB I.pdf Download (993kB)
	Text ZURAISA_2024_BAB PENUTUP.pdf Download (2MB)
	Text ZURAISA_2024_FORM-PERNYATAAN-PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Download (244kB)

Abstract

Dalam ranah seni visual, kajian mengenai konsep male gaze telah menjadi fokus utama diskusi seputar representasi perempuan. Namun, semakin mendalamnya pemahaman mengenai konsep ini mendorong eksplorasi terhadap perspektif yang lebih inklusif melalui konsep self-gaze. Self-gaze tidak hanya memperlihatkan refleksi fisik, melainkan juga memberikan sudut pandang yang lebih personal dan kuat terkait identitas perempuan. Karya pada Tugas Akhir akan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya kritisisme terhadap male gaze dalam budaya visual melalui self-gaze. Dalam upaya mencapai kesetaraan gender dan representasi yang adil, langkah-langkah perlu diambil untuk mengatasi dominasi wacana pandangan laki-laki dan mendorong perspektif yang lebih inklusif, menyajikan perempuan dalam berbagai peran dan pengalaman yang lebih luas. self-gaze merupakan konsep yang muncul sebagai reaksi terhadap dominasi male gaze dalam seni visual dan media. Male gaze, yang didefinisikan oleh teori feminis, merujuk pada perspektif patriarki yang memandang objek, khususnya perempuan, melalui lensa pandangan laki-laki, mengeksploitasi dan mengobjektifikasi mereka. Sebagai respon terhadap ketidaksetaraan ini, gerakan feminis mengembangkan self-gaze sebagai bentuk pemberdayaan perempuan dalam menyusun naratif mengenai tubuh, identitas, dan pengalaman perempuan. Self-gaze menciptakan ruang bagi perempuan untuk merebut kendali atas representasi diri mereka sendiri. Ini melibatkan proses refleksi pribadi, pengakuan atas keberadaan dan keunikan perempuan, serta pemahaman akan hak mereka dalam menentukan cara mereka ingin dilihat. Gerakan ini dapat diidentifikasi dalam seni, fotografi, film, dan media digital yang merayakan keindahan dan kekuatan perempuan dari sudut pandang yang otonom.

Actions (login required)

View Item