Penguatan Perubahan Karakter Tokoh Utama Melalui Gaya Busana Maskulin ke Feminim Film "Wasiat".

Surya Kantrin, Violita (2024) Penguatan Perubahan Karakter Tokoh Utama Melalui Gaya Busana Maskulin ke Feminim Film "Wasiat". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Violita Surya Kantrin_2024_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (41MB) | Request a copy
[img] Text
Violita Surya Kantrin_2024_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Violita Surya Kantrin_2024_ BAB PENUTUP.pdf

Download (282kB)
[img] Text
Violita Surya Kantrin_2024_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB) | Request a copy
[img] Text
Violita Surya Kantrin_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (241kB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id

Abstract

Karya tugas akhir penciptaan seni yang berjudul “Penguatan Perubahan Karakter Tokoh Utama Melalui Gaya Busana Maskulin Ke Feminim Film Wasiat” merupakan karya film pendek yang bercerita tentang seorang anak yang akan mengalami menstruasi pertamanya. Overthinking akan sakit perut yang disebabkan oleh PMS (Pre Menstrual Syndrom), membuatnya berubah menjadi lebuh baik untuk menyiapkan kematiannya. Gaya busana pada karya ini mendukung adanya perubahan karakter tokoh utama yang berawal dari gaya busana maskulin menjadi feminim. Gaya busana yang mencakup kostum, dan tata rias bisa mencerminkan karakter tokoh, citra diri dan emosional yang dialami tokoh. Gaya busana maskulin dan feminim dengan latar waktu tahun 2010 dengan berbagai karakteristiknya mendukung. Seperti gaya busana maskulin dengan karakteristiknya berwarna biru, dengan potongan pakaian yang less curvy dengan bahan kaku dan memiliki pola yang tegas seperti strip dan kotak-kotak. Adapun karakteristik gaya busana feminim yaitu berwarna cerah seperti warna kuning dan pink, dengan bahan yang halus, dan memiliki pola lengkung. Ajeng merupakan anak yang tomboy, dengan gaya busananya yang cenderung maskulinn. Namun seiring perubahan karakternya yang awalnya cuek, keras kepala, menjadi sosok yang lemah lembut dan berfikiran terbuka, gaya busananya berubah menjadi cenderung lebih feminim. Gaya busana ajeng yang menggunakan warna-warna maskulin seperti biru, abu-abu, dengan bahan kaku jeans, linen, dengan potongan yang lurus seiring perubahan gaya busananya menjadi ke warna-warna yang lebih feminim, seperti hijau, kuning dan pink, dengan bahan yang lebih lembut dan memiliki garis lengkung, seperti dress.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Surya Kantrin, Violitanim1810923032
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDArum Retnowati, Dyahnidn0030047102
UNSPECIFIEDWidyasmoro, Agnesnidn0066057806
Department: KODEPRODI91261#FILM DAN TELEVISI
Uncontrolled Keywords: Gaya Busana, Maskulin, Feminim, Perubahan Karakter
Subjects: Televisi > Televisi
Divisions: Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi
Depositing User: Bandono BD Bandono
Date Deposited: 05 Aug 2024 16:02
Last Modified: 05 Aug 2024 16:02
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17609

Actions (login required)

View Item View Item