Gender Di Interior Ruang Tamu Rumah Tinggal Kawasan Jeron Beteng (Kecamatan Kraton) Yogyakarta

Cipto S., Fx. Arief (2008) Gender Di Interior Ruang Tamu Rumah Tinggal Kawasan Jeron Beteng (Kecamatan Kraton) Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (70MB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Download (9MB)
	Text BAB V.pdf Download (2MB)

Abstract

Rumah adalah salah satu bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal. Segala aktifitas dan interaksi pada rumah tinggal terpentaskan dalam ruang-ruang. Interaksi dalam ruang publik salah satunya terjadi pada ruang tamu. Yogyakarta merupakan salah satu kota pewaris tradisi kerajaan Mataram dan salah satu pusat kebudayaan Jawa yang sekarang terkena dampak modernisasi kehidupan. Kawasan Jeron Beteng dibangun bersamaan dengan perkembangan pembangunan Kraton Ngayogyakarta yang dimulai pada tahun 1755 sebagai inti kota Yogyakarta. Jeron Beteng termasuk perkampungan pertama sejak Yogyakarta berdiri pada tahun 1765. Dalam kenyataan, realitas sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat sangat dipengaruhi oleh konstruksi sosial masyarakat terhadap realitas yang ingin didefinisikannya. Salah satu instrumennya yang dipakai untuk mengkonstruksi realitas perubahan sosial tersebut adalah gender. Secara umum, berbicara mengenai gender tidak dapat terlepas kaitannya dengan relasi antara pria dan wanita. Pada masa dahulu masih banyak terdapat realitas yang ditemui di masyarakat memberikan gambaran tentang kedudukan pria yang lebih tinggi dibanding dengan wanita dalam segala bidang kehidupan. Menemui orang lain sering diasosiasikan dengan laki-laki, karena laki-laki dianggap (atau menganggap dirinya) sebagai perwakilan dari rumah yang harus berhadapan dengan dunia luar (Revianto Budi Santosa, 2000 : 211-215), pendapat inilah yang menjadi Grand Concep dalam penelitian ini. Terjadinya pergeseran kedudukan dan relasi gender masyarakat Jawa telah menggeser pola relasi gender mengarah kepada persamaan derajat dan kedudukan. Masa dahulu pada masyarakat Jawa ditandai dengan kehidupan Gotong royong. Namun pada masa sekarang kehidupan gotong royong itu telah bergeser pada pola kehidupan individualis. Hal diatas yang melatarbelakangi penelitian ini, kemudian memunculkan suatu rumusan masalah yaitu, bagaimanakah pergeseran gender di interior ruang tamu rumah tinggal masyarakat Jeron Beteng (Kecamatan Kraton) Yogyakarta dan faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi terjadinya pergeseran tersebut. Sedangkan tujuan dari masalah ini adalah bertujuan untuk mengetahui pergeseran gender dan faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya pergeseran tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deduktif kualitatif. Deduktif adalah proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). Teknik kualitatif, yakni pengungkapan realitas tanpa melakukan pengukuran yang baku dan pasti. Peneliti berusaha menggambarkan fenomena sosial secara holistik tanpa perlakuan manipulatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang disebut dengan flow model of analysys, yaitu proses analisis yang sating menjalin dan masih tetap dilakukan pada waktu pengumpulan data sudah berakhir dan dilanjutkan sampai pada waktu penulisan laporan penelitian berakhir.

Actions (login required)

View Item