Murdono, Murdono (2006) Studi Lambang-Lambang Daerah Tingkat II di Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (5MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (32MB) | Request a copy |
Abstract
Tulisan ini membahas tentang lambang-lambang daerah tingkat II di Daerah Istimewa Yogyakarta. Visualisasi yang ada pada lambang ada yang tidak mengandung makna, atau dengan kata lain tidak semua yang divisualkan mengandung makna, terdapat dalam lambang Kabupaten Bantul yaitu Bentuk dasar elipse yang merupakan gabungan teratai kelopak lima dan Gambar pita bertuliskan "KABUPATEN BANTUL''. Sedangkan makna yang tidak ada visual isasinya ada pada Candra Sengkala dalam lambang Yogyakarta. Ditinjau dengan semiotika Charles Sanders Peirce, dengan mengklasifikasikan unsur-unsur lambang yang ada berdasar tipologi tanda menurut Sanders Peirce yaitu ikon, indeks dan simbol, dapat disimpulkan bahwa pada setiap Jambang terdapat tanda ikon, tanda indeks, tanda simbol dan ada yang merupakan kombinasi dari dua dan tiga tanda sekaligus, sedangkan persamaan dan perbedaan yang didapatkan adalah: Makna yang sama yang visualisasinya sama tidak ada, visualisasi yang hampir sama terdapat pada unsur lambang gambar bintang, namun hanya tiga lambang yang dapat dikatakan sama, yaitu lambang Yogyakarta, Bantul dan Kulon Progo. Persamaannya warna ada pada ketiganya, dari tiga lambang tersebut, lambang Kulon Progo berbeda dalam peletakan dan ukuran gambarnya Unsur lambang yang maknanya sama adalah warna, akumulasi warna dari lima Jambang yang ada, terdapat lima warna yang diterapkan dalam masing-masing lambang, namun kesamaan tidak pada bentuk gambar. Terdapat satu warna yang hanya dipakai oleh satu lambang daerah yakni warna coklat di dalam lambang daerah Gunung Kidul, dengan kata lain hanya lambang Gunung Kidul yang terdapat warna coklat sehingga membedakan dengan empat lambang yang lain. Makna yang berbeda yang visualisasinya sama, kesamaan ada yang hanya terbatas pada pemakaian warna dan bentuk unsur lambang/jenis gambar, sebagian besar kesamaannya tidak sampai pada detail visualnya, hal tersebut dikarenakan ada unsur lambang yang dimaksudkan untuk menunjuk angka angka tertentu guna memperingati tanggal dan tahun peristiwa atau momen tertentu dan ada yang tidak, unsur lambang yang dimaksudkan untuk menunjuk angka-angka tertentu antara lambang yang satu dengan lambang lainnya tidak sama sehingga berpengaruh pada bentuk visualnya . Unsur lambang gambar padi dan kapas yang ada pada lambang Yogyakarta, Sleman, Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo menjadi petunjuk yang jelas persamaan dan perbedaannya tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI90201#SENI RUPA MURNI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | lambang daerah, daerah tingkat II, Yogyakarta | |||||||||
Subjects: | Seni Murni > Seni Lukis | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Seni Murni > Seni Lukis | |||||||||
Depositing User: | sugeng SW wahyuntini | |||||||||
Date Deposited: | 22 Aug 2024 07:35 | |||||||||
Last Modified: | 22 Aug 2024 07:35 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/18538 |
Actions (login required)
View Item |