Goreh

Nur Asri, Maharani (2025) Goreh. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Maharani Nur Asri_2025_PENUTUP.pdf Download (208kB)
	Video watch_si=PrHIIZQFNpH0Yiq5&v=jw72pEda2Qo&feature=youtu.be Download (879kB)
	Text Maharani Nur Asri_2025_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy
	Text Maharani Nur Asri_2025_BAB I.pdf Download (821kB)
	Text Maharani Nur Asri_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .pdf Download (599kB)

Abstract

Karya tari GOREH merupakan koreografi kelompok yang mengangkat perjalanan batin tokoh pewayangan perempuan dari epos Mahabharata, yaitu Kunti. Kunti salah satu tokoh wayang yang memiliki sifat tangguh, bijaksana, dan berwibawa, namun disisi lain Kunti menyimpan kisah kelam akibat kelalaiannya di masa lalu, yaitu pembuangan darah dagingnya sendiri, hal ini menjadi konflik batin tersendiri bagi Kunti, yang harus menjalani peran sebagai seorang ibu ketika dihadapkan dengan konflik yang dilakukan oleh kedua anaknya. Luka batin yang ditinggalkan menjadi dasar eksplorasi emosional dalam karya ini. Melalui tipe tari dramatik, GOREH mengeksplorasi fase-fase emosional yang dialami Kunti dengan menekankan dinamika gerak tubuh sebagai ungkapan batin. Koreografi disusun berdasarkan metode Alma M. Hawkins, mencakup eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan evaluasi. Elemen gerak diciptakan dari memori tubuh penata yang telah dieksplorasikan dari batin seorang Kunti ke dalam suatu bentuk gerak yang menghasilkan koreografi utuh yang berjudul GOREH. Penata menyampaikan kisah Kunti sebagai cerminan perjalanan batin seorang perempuan yang belajar menerima takdir melalui proses panjang penghayatan dan keikhlasan. Karya ini menyuarakan bahwa dari penyesalan dapat tumbuh kebijaksanaan, dan dari luka lahir kekuatan batin. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah bahwa setiap manusia, khususnya perempuan, berhak untuk memaafkan diri dan tumbuh dari kesalahan masa lalu. GOREH dihadirkan tidak hanya sebagai bentuk estetika penceritaan, tetapi juga sebagai ruang refleksi untuk memahami keikhlasan menerima takdir sebagai wujud kekuatan jiwa.

Actions (login required)

View Item