Human Capital Management: Pengembangan Kompetensi Guru Musik Di Quatro Music Academy

Philipe Cristianto, Jose (2025) Human Capital Management: Pengembangan Kompetensi Guru Musik Di Quatro Music Academy. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Jose Philipe Cristianto_2025_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text Jose Philipe Cristianto_2025_BAB I.pdf Download (2MB)
	Text Jose Philipe Cristianto_2025_BAB PENUTUP.pdf Download (2MB)
	Text Jose Philipe Cristianto_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (245kB)
	Text Jose Philipe Cristianto_2025_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan Human Capital Management (HCM) di Quatro Music Academy. Penerapan HCM yang dikaji berfokus pada proses rekrtmen, seleksi, dan pengembangan kompetensi guru. Quatro Music Academy meruapakan kursus musik non-formal yang berada di Surabaya dan Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan HCM di Quatro tidak hanya terdiri dari rekrutmen, seleksi, dan pengembangan guru namun juga ada manajemen kinerja, dan retensi. Rekrutmen dan seleksi yang dilakukan mengacu pada komitmen pada waktu dan ingin belajar, serta memiliki modal kompetensi yang cukup. Kompetensi yang dimaksud antara lain kompetensi musik, pedagogi, manajemen, komunikasi, dan interpersonal. Proses seleksi menggunakan interviu dan uji komptensi berupa video memainkan instrumen dan micro-teaching. Pada pengembangan guru dilakukan dengan melatih kompetensi musik yang diberikan oleh kepala jurusan intrumen. Kompetensi pedagogi juga dikembangkan melalui konsultasi dengan pemilik Quatro. Guru juga diikutsertakan program seperti masterclass dan workshop. Manajemen kinerja dilakukan dengan observasi kelas untuk menilai dan memberikan kritik maupun saran, serta diadakan pertemuan guru tiap minggu untuk menyusun rencana pembelajaran. Retensi dengan pendekatan “Hire Slow, FIre Fast”, memberhentikan dengan cepat guru yang memiliki performa tidak memuaskan. Hal ini juga ditunjukkan dengan ketatnya proses seleksi calon guru di awal. Guru yang berperforma memuaskan akan diberikan penghargaan berupa kenaikan gaji.

Actions (login required)

View Item