Adimas Muhamad Fajariansyah, 1010386015 (2017) Pencug. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB I pencug.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
BAB II pencug.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB III pencug pen.pdf Download (723kB) | Preview |
|
|
Text
JURNAL PENCUG.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Other (karya)
karya.rar Restricted to Repository staff only Download (964kB) | Request a copy |
Abstract
Sejauh ini keberadaan tepak pencug belum menemukan tempat di hati para komposer atau pencipta lainnya untuk menjadikannya sebagai sumber penciptaan dalam mewujudkan sebuah karya seni (musik). Padahal tepak pencug sering dipergunakan sebagai ajang kreativitas seorang pengendang dalam mengiringi tarian jaipong yang bersifat improvisasi. Dengan begitu, sudah jelas banyak pola atau motif-motif kendang Sunda yang terlahir dengan tidak sengaja. Ini merupakan sumber penciptaan yang menarik untuk dikembangkan menjadi sebuah karya musik. Berdasarkan gejala atau permasalahan tersebut, gagasan yang menjadi penawaran dalam karya musik pencug adalah mengolah atau menggali motif-motif yang ada dalam kendang sunda (khususnya tepak pencug) menjadi sebuah karya seni (musik). Tujuan penciptaan karya komposisi musik pencug adalah mengembangkan pola, ritme dan motif pencug ke dalam bentuk komposisi musik. Sedangkan manfaatnya adalah menyumbangkan pemikiran-pemikiran mengenai proses penciptaan melalui pengembangan pola, ritme dan motif pencug dalam kendang Sunda kepada pencipta lainnya. Terwujudnya karya komposisi musik ini tidak terlepas dari berbagai sumber yang memberi inspirasi dan pedoman atau acuan. Karya ini menggunakan dua jenis sumber sebagai acuan, yaitu sumber berupa karya seni dan beberapa sumber dari buku (tinjauan pustaka). Karya komposisi musik pencug mengacu pada konsep garap Suwanda sebagai pemilik sekaligus pencipta tepak kendang jaipongan. Metode tersebut antara lain; salambar langsung saayana tinu heubeul (apa adanya dari yang dulu), janten ku nyalira (jadi dengan sendirinya atau improvisasi) dan ngarobah nu aya (merubah yang ada). Bentuk karya komposisi musik pencug mengacu pada konsep bentuk karawitan campuran vokal-instrumental (sekar gending). Struktur karya komposisi musik pencug terdiri dari tiga bagian, di antaranya bagian bubuka, isian dan ending.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Warsana , Sunaryo | ||||
Uncontrolled Keywords: | Tepak Pencug, Pengembangan, Sekar Gending | ||||
Subjects: | Etnomusikologi | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi | ||||
Depositing User: | jody JS Santoso | ||||
Date Deposited: | 17 Jan 2018 07:45 | ||||
Last Modified: | 17 Jan 2018 07:45 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2903 |
Actions (login required)
View Item |