Faizal Kalawa, 1110430015 (2018) Gending Ondhal-Andhil Dan Kenaba Korps Musik Keprajuritan Di Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
Bab 1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (913kB) | Request a copy |
||
Text
Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
Bab 5.pdf Download (891kB) | Preview |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
Jurnal Faizal.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Berdasarkan persoalan yang diajukan, skrispsi ini akan mendeskripsikan bagaimana gending Ondhal-Andhil dan Kenaba yang disajikan dalam berbagai kegiatan budaya yang sempat dihadiri penulis selama proses penelitian: upacara Garebeg, Lomba Wajah Dusun (dalam rangka memperingati hari jadi kabupaten Sleman), Festival Kirap Bregodo (kecamatan Gamping), dan Sidang Senat Wisuda (Universitas Widya Mataram). Selain itu akan membahas konteks sejarah keprajuritan keraton Yogyakarta, instrumen dan jenis-jenis gending keprajuritan. Penelitian ini mengunakan pendekatan disiplin Etnomusikologi yaitu mendeskripsikan fenomena musik dalam konteks kebudayaan. Metodologi yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ialah kualitatif dengan beberapa teknik pengupulan data di dalamnya: observasi, wawancara, dokumen, dan audio/visual. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisa, diklasifikasikan, dan direduksi berdasarkan kebutuhan untuk mendeskripsikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Gending Ondhal-Andhil dan Kenaba sangat populer diantara gending korps musik keprajuritan keraton lainnya, kedua gending tersebut tidak hanya dimainkan oleh korps musik keprajuritan Dhaeng. Namun juga di bunyikan oleh korps musik keprajuritan gabungan (keraton) dan korps musik keprajuritan bregada kampung. Pada saat kedua gending dihadirkan dalam berbagai kegiatan budaya, terdapat perbedaan bentuk penyajian, formasi pemain, jumlah instrumen dan kostum yang dikenakan. Alat musik yang digunakan untuk membunyikan kedua gending merupakan hasil pertemuan berbagai budaya, yaitu: tradisi musik militer Eropa, tradisi musik Jawa dan tradisi musik Makassar. Pertemuan kebudayaan ini melalui perdagangan dan kolonialisme di masa lalu, dan melalui proses tersebut kemudian membentuk modal budaya untuk melegetimasi Yogyakarta sebagai kota budaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Haryanto, Amir R | ||||
Uncontrolled Keywords: | gending, instrumen, keprajuritan, budaya, ondhal andhil, kenaba | ||||
Subjects: | Etnomusikologi | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi | ||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | ||||
Date Deposited: | 07 Dec 2018 07:37 | ||||
Last Modified: | 07 Dec 2018 07:37 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/3928 |
Actions (login required)
View Item |