Hermawan Agustian Khurosan, 1211703022 (2019) Keramik Mix Media : Penggambaran Disekuilibrium. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
JURNAL_1200703022.pdf Download (5MB) |
Abstract
Pada abad pencerahan (abad ke-18) manusia hadir dengan slogan manusia sebagai pusat kehidupan. Kemampuan rasio manusia terus dirayakan, manusia menjadi mandiri terlepas dari kungkungan mitos dan otoritas tiran maupun agama. Manusia sadar dirinya dan menjadi bebas. Bersamaan dengan semangat pembaharuan. Transisi menuju era Pencerahan diiringi dengan revolusi Industri, kebebasan baru di rasakan oleh peradaban manusia modern. Hal itu memungkinkan adanya eksplorasi ranah teknologi baru. Sebut saja, mesin uap ciptaan James Watt, kemudian industri besi hingga alat tekstil. Perkembangan itu berimplikasi langsung pasa pola hidup manusia. Produksi berganti menjadi massal. Munculnya mesin paroduksi itu menimbulkan kepesatan dalam bidang pertambangan, pertanian hingga transportasi. Timbulnya inovasi itu menyebabakan manusia merasa kemampuan berteknologi merupakan keunggulan nya sebagai spesies. Mesin itu di interpretasi sebagai wujud keunggulannya diatas alam. Oleh karena itu, sumber daya alam digunakan tanpa menyadari dampak ekologisnya. Gagasan antroposentrik itu mengesampingkan keberadaan alam. Eksploitasi terhadap alam berakar dari asumsi antroposentrik itu. Alam hanya dianggap sebagai sumber pemuas segala kebutuhan manusia. Pada “Keramik Mix Media: Penggambaran Disekuilibrium” penulis bertujuan menciptakan karya seni dengan relasi disekuilibrium antara manusia dengan alam sebagai sumber ide penciptaan karya seni kriya keramik. Relasi tersebut diangkat sebagai sumber inspirasi didasarkan oleh keresahan penulis akan adanya relasi disekuilibrium antara manusia dan alam juga adanya pandangan antroposentrisme yang sangat kuat saat ini. Penciptaan karya diawali dengan membuat sketsa perancangan, pemilihan bahan, hingga tahap perwujudan yang dilakukan dengan berbagai macam teknik: teknik cetak tuang, teknik pinch, dan teknik slab. Kemudian tahap pengeringan, pembakaran biscuit, pengglasiran, pembakaran glasir dan pendisplayan. Penulisan diperkuat dengan beberapa teori antara lain: teori keramik, dan teori ekofenomenologi. Visualisasi yang dihasilkan dalam penciptaan karya berupa karya-karya yang mendeskripsikan kedisekuilibriuman relasi manusia dan alam yang terjadi di lingkungan yang penulis temukan dan juga menghadirkan gagasan antroposentrisme ke dalam karya. Pandangan antroposentrisme adalah akar dari disekuilibriumnya relasi manusia dengan alam. Diangkatnya isu-isu lingkungan dalam karya seni kriya keramik tersebut bertujuan untuk menyuarakan pentingnya menjadikan relasi antara manusia dengan alam pada titik kuilibrium. Kata Kunci: ekofenomenologi, disekuilibrium, antroposentrisme, Kriya Keramik
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Noor Sudiyati ; Nurhadi Siswanto NIDN. 0003017704 | ||||
Uncontrolled Keywords: | ekofenomenologi, disekuilibrium, antroposentrisme, Kriya Keramik | ||||
Subjects: | Kriya > Kriya Keramik | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Kriya > Kriya Keramik | ||||
Depositing User: | samiyati SM samiyati | ||||
Date Deposited: | 15 Jul 2019 07:27 | ||||
Last Modified: | 15 Jul 2019 07:27 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/4552 |
Actions (login required)
View Item |