Perancangan Interior Executive Port Merak Banten

PANJAITAN, Rutmauli (2020) Perancangan Interior Executive Port Merak Banten. Skripsi thesis, UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.

	Text Bab I.pdf Download (872kB)
	Text Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text Bab V.pdf Download (432kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (9MB)

Abstract

Pelabuhan Eksekutif Merak adalah pelabuhan penyeberangan di Pulo Merak, Cilegon, Banten yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, dikategorikan sebagai jalur terpadat dan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan Eksekutif Merak merupakan pelabuhan bertaraf Nasional yang dijadikan sebagai simpul transportasi dan simpul ekonomi melalui pengembangan properti dan lifestyle untuk menarik minat pelanggan non-penyeberangan. Namun, kurangnya daya tarik desain pada pelabuhan ini karna banyak hal yang kurang diperhatikan dari segi estetika ruang, keamanan dan fasilitas ruang kurang terpenuhi. Untuk itu perancangan ini mengambil tema kearifan lokal suku Baduy yang merupakan suku asli dan terlama di Banten yang kini masih melestarikan dan memegang teguh adat leluhurnya. Mempertahankan tradisi di tengah era modernisasi ini, penulis mengintrepretasikan budaya suku Baduy pada Pelabuhan Eksekutif Merak demi meningkatkan kualitas pelabuhan baik dalam segi estetika sebagai citra pelabuhan, keamanan untuk meminimalisir kriminalisasi dan fasilitas ruang untuk disable, anak-anak hingga dewasa. Penulis menggunakan metode Rosemery Kilmer, dalam pengumpulan data dari berbagai sumber elektronik maupun langsung ke lokasi, sehingga masalahnya diselesaikan menggunakan brainstorming dengan konsep Henri Lefebvre yaitu mengusung unsur kultur budaya dimana motif kain kampret dan bentuk jembatan akar yang meliuk-liuk dijadikan partisi, bentuk ikat kepala ditransformasi menjadi meja reseption untuk menambah estetika ruang dengan memberikan sesuai kebutuhan serta simbol pada kursi tunggu khusus disable dan signage disetiap area untuk mengartikan suatu ruang, serta menggunakan gaya post-modern dimana penulis membuat desain yang tidak terlalu kaku, fleksibel, bentuk-bentuk zigzag yang minimalis dan sudut yang tidak konvensional dan simetris dengan menggunakan warna-warna dasar yang sedikit mencolok dan menambahkan sentuhan warna gold agar lebih terlihat eksklusif.

Actions (login required)

View Item